Bagian 32

4.2K 476 90
                                    

# 32

"Eonni, ini Rosé kemana sih? Kenapa dia sampai saat ini belum datang kesini juga? Ngga kangen apa sama adiknya sendiri" ucap Jennie, ia khawatir karna Rosé belum pulang juga.

Ini sudah 2 hari semenjak Rosé pergi dari rumah sakit untuk kuliah. Dan 2 hari itu juga Rosé belum pulang.

"Eonni kenapa perasaan ku tidak enak yaa?" Jennie memegang dadanya, seolah merasakan sesuatu yang tidak enak.

Jisoo yang sedari tadi sedang duduk di samping ranjang Lisa, kini mendekati Jennie yang sedang duduk di sofa. Sama dengan Jennie, Jisoo pun merasa khawatir.

"Eonni juga sama, ada apa ya? Apa tugasnya numpuk?" Jisoo menyandarkan dirinya disandaran sofa, sambil menarik nafas gusar.

"Baiklah Eonni, aku akan ke rumah untuk memastikan Rosé ada atau tidak" Jennie langsung mengambil kunci mobilnya yang berada di atas meja.

Jisoo hanya mengangguk, tidak bisa berbuat apa-apa, karna Jisoo juga sangat khawatir saat ini. Tidak biasanya Rosé seperti ini, bahkan sampai tidak ada kabar sama sekali. Sudah di hubungi beberakali juga percuma. Ponsel Rosé sepertinya mati.

Seperti biasa, sebelum pergi Jennie menghampiri Lisa, Jennie mengecup kening Lisa dengan lembut, dan membisikkan sesuatu tepat di telinganya.

'Eonni akan menemani Eonnimu dulu yaa' itu lah yang di bisikkan oleh Jennie pada Lisa.

"Jennie-ya, kau tidur saja dirumah. Temani Rosé dan hati-hati, ini sudah malam" ucap Jisoo saat Jennie sudah mau keluar dari ruangan Lisa. Jennie hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Jisoo.

Jennie pun langsung menuju rumahnya. Jennie melaju dengan sangat cepat, karna sudah malam juga, jalanannya tidak terlalu ramai.

Saat sudah tiba di depan rumah, Jennie langsung memasuki mobilnya di bagasi, tapi tidak ada mobil Rosé.

'Apa Rosé belum pulang?' -guman Jennie.

Dan dengan cepat ia membuka pintu rumahnya.

Namun pintu itu masih terkunci. Jennie mengambil kunci di tasnya. Setiap penghuni rumah ini, pasti mereka memiliki kunci rumah cadangan.

Pintu sudah terbuka, Jennie masuk secara perlahan, ia menyalakan lampu ruang tamu dan ruang tengah. Memang tidak ada perubahan.

Karna sudah beberapa hari tidak ada keributan antara Rosé dan Lisa, atau berantaknya berkas-berkas di meja oleh Jisoo dan Jennie.

Setiap harinya hanya ada dua orang saja yang datang ke rumah itu. Kalo tidak Jisoo dan Rosé, pasti Jennie dan Rosé, atau Jennie dan Jisoo, itu pun hanya untuk istirahat. Paginya mereka langsung ke rumah sakit lagi.

Kenapa hanya berdua? Karna satu orang lagi menemani Lisa di rumah sakit. Mereka tidak membiarkan Lisa dirumah sakit sendiri.

-
Jennie mulai melangkah ke kamar kepemilikan Rosé dan Lisa. Jennie memerhatikan setiap inci kamarnya. Tidak ada perubahan sama sekali.

Ia melihat ke dalam lemarinya, mencari sesuatu.

Iyaa, Jennie mencoba mengingat ingat baju apa yang terakhir dikenakan oleh Rosé. Ia mencarinya di dalam cucian. Namun sepertinya tidak ada sweater abu dan celana hitam yang terakhir di kenakan Rosé.

Jennie beralih mencari sesuatu lain di lemarinya yang cukup besar. Deretan tas, lebih tepatnya ia mencari tas gendong yang selalu Rosé pakai saat pergi ke kampus, seingat jennie ketika Rosé berpamitan dengannya, Rosé memakai tas selendang kecil.

Tas gendong itu masih ada tersusun rapih.

Entahlah tiba-tiba Jennie mengecek itu semua. Perasaannya memang tidak enak dari kemarin.

The Best Eonnie -Blackpink- ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang