# 26
"Rosé" Lisa dan Jisoo sontak melihat arah pandang Jennie.
Jennie pun menghampiri beberapa anak yang tengah asik membuat istana dari pasir. Dan diantara beberapa anak itu ada seorang perempuan besar yang juga sedang asik membuat istana.
"Rosé-ya sedang apa kau?" Jennie langsung terduduk disamping Rosé yang beralaskan pasir putih.
"Eonni, aku sedang membuat istana pasir" Rosé menunjukkan istana pasirnya yang lumayan besar.
"Eonni yaa ampun di cari kemana-mana" Lisa dan Jisoo yang baru datang langsung duduk juga di sebelah Jennie. Yang di tanya malah cengengesan.
"Aku baru pertama kali mebuat istana pasir" ucap Rosé sambil mempercantik istananya tersebut dengan ukiran bunga di setiap bagiannya.
Jisoo dan Jennie yang mendengar itu terasa miris. Mengingat ini kali pertamanya Rosé dan Lisa datang ke pantai, di usianya yang sudah beranjak dewasa.
Lisa mengambil kamera yang berada di samping Rosé, ia mulai memotret Rosé yang sedang bermain dengan pasirnya.
Lisa terus mengambil gambar Jisoo dan Jennie yang sudah bergaya sejak tadi. Dalam satu gaya mungkin Lisa mencekreknya beberapa kali.
Rosé pun akhirnya mulai ikut di foto setelah selesai dengan istana pasirnya. Lisa terus tersenyum memandang ketiga Eonninya yang terus tersenyum dari balik lensanya.
"Yaak Lalisaa giliranmu di foto, dari tadi kau hanya memfoto saja" ucap Jisoo lalu mengambil alih kamera yang di pegang Lisa.
Kini Jisoolah yang dengan telaten mengambil gambar Lisa, Rosé dan Jennie.
Karna Jisoo juga ingin di foto ber empat, Jisoo pun menghubungi supirnya untuk dimintai tolong memfoto mereka.
Tak lama dari itu supirnya datang, tanpa basa-basi mereka langsung berdiri untuk difoto yang background belakangnya adalah pemandangan pantai dan langit yang mulai menunjukkan warna kuningnya.
Beberapa pose pun telah mereka tunjukkan di depan kamera. Dengan sabar sang supir beralih profesi menjadi tukang foto yang terus menyebut angka 1 2 dan 3.
Saat mereka mulai lelah, mereka mencukupkan acara foto-foto tersebut dan kembali duduk di hamparan pasir yang luas.
Lisa menidurkan dirinya yang terasa lelah di atas pasir putih, diikuti oleh Jisoo, Jennie dan Rosé. Jadilah mereka terbaring di bibir pantai.
Pemandangannya langsung tertuju pada warna langit yang ke oren ke orenan itu tepat di hadapannya.
Sejauh mata memandang yang dilihat oleh mereka adalah keindahan alam. Bibir mereka terus mengungkapkan rasa syukur dan haru pada Tuhan yang dengan indah-Nya telah mengukir ciptaan-Nya yang terlalu sempurna untuk dinikmati.
Membuat yang memandangnya merasa ketenangan yang cukup dalam.
Mereka memejamkan matanya, merasakan sentuhan lembut dari angin yang melewatinya. Mendengar deburan ombak yang beradu dengan batu karang.
Suasana ini benar benar membuat mereka tenang.
Hingga pada akhirnya suara Rosé memecahkan kenikmatan yang sedang mereka rasa. Rosé yang sedari tadi belum minum, membuat tenggorokannya sedikit kering.
Ia mendudukkan dirinya, dan ingin membeli minuman untuk dirinya, Lisa, dan kedua Eonninya. Jennie menemani Rosé yang akan membeli minuman.
Dan yang tersisa hanya Jisoo dan Lisa yang masih setia membaringkan dirinya menatap tepat langit di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Eonnie -Blackpink- ✓
Teen Fiction[√] Senyum dalam keadaan rapuh, Menguatkan dalam keadaan lemah, Merengkuh tubuh untuk tetap berdiri tegap dengan segala kasih. Dukanya tertuang dalam setiap bagian cerita. || SIBLINGS STORY || Mulai : 1 Maret 2019 Akhir : 3 Juni 2019