Park Jiyeon
"Oke, cukup. " ucap Park Jiyeon jengkel. Maksud hati ingin menghindari rengekan sang ibu dengan menerima perjodohan itu, Jiyeon justru terjerumus masuk ke dalam dunia mesum sang fiance yang tidak bosan-bosannya menjadikan kata "making lo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Th 2006...
"Kamu gak bosen tiap malam bawain aku makanan kayak gini? Kemarin jajangmyun, sekarang odeng." Ga Young berkuncir kuda dan berlesung pipit dengan rona merah natural pada bibirnya, sedang bersender di dinding halaman rumahnya. Sebelah tangannya menenteng bungkusan bakso ikan yang baru diterimanya dari cowok yang masih nangkring di atas sepeda kesayangannya itu.
"Kalo baru nyenengin pacar aja aku udah bosen, gimana nantinya aku mau menghidupi kamu?" ucap si cowok yang masih berbalut seragam sekolahnya.
Ga Young mengikik sebelum bertanya dengan tatapan jahil, "Emang kita pacaran?"
"Emangnya nggak?" tanya si cowok dengan wajah kaget.
Ga Young pun semakin mengikik.
"Emangnya kenapa sih kamu mau banget jadi pacarku?"
"Pake nanya lagi," desah si cowok. "Kamu perlu kaca kayaknya nih buat bikin kamu sadar kalo muka kayak kamu itu bikin para cowok diluar sana termasuk aku, rela saling bunuh cuma biar bisa jadi pacar kamu."
Wajah Ga Young bersemu merah.
"Kalo emang bener mereka saling bunuh, aku mau kamu yang menang," ucap Ga Young.
Kini giliran si cowok yang gak bisa nahan bibirnya untuk gak senyum.
"Nilai-nilai aku gak begitu bagus di sekolah, aku cuma pinter bolos, pinter nongkrong sama temen-temen, tampang gak cakep-cakep amat..."
"Cakep kok!" ucap Ga Young cepat, sedetik kemudian dia menutup mulutnya dengan mata terbelalak, terkejut sama pengakuannya sendiri.
"Iya deh, aku cakep," ucap si cowok gak bisa nahan senyum lagi. "...tapi aku punya satu kemampuan, mencintai kamu."
Ga Young terdiam, seperti ada sesuatu yang tiba-tiba memenuhi dadanya saat ini, seperti gelembung kebahagiaan.
Tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam rumah Ga Young.
"Kamu masuk deh, udah dipanggil tuh sama mama kamu," ucap si cowok yang sudah siap-siap untuk pulang.
Ga Young mengangguk seraya berkata, "Kamu hati-hati ya."
Si cowok mengangguk. Baru saja sepedanya meluncur pergi, Ga Young berteriak memanggil, "Do Hwan!"
Si cowok menoleh.
"Makasi ya buat makanannya."
**
Th 2007...
Woo Do Hwan dalam balutan seragam sekolah, sedang menunggu Ga Young di halaman depan rumahnya. Sudah hampir setengah jam menunggu, Ga Young tak kunjung keluar dari dalam. Tepat jam menunjukkan pukul setengah tujuh, yang ditunggu akhirnya muncul. Penampilan Ga Young tak seperti biasanya, wajahnya terlihat pucat.