17 : Rencana yang Gagal

304 52 49
                                    

Satu bulan berlalu sudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan berlalu sudah. Woo Do Hwan masuk ke dalam taksi yang akan membawanya pulang ke apartemennya dari bandara International Incheon. Hitungan bulan meninggalkan Jiyeon rasanya seperti hitungan tahun. Do Hwan rindu berat.

Diotaknya saat ini terbesit beberapa rencana yang sudah dia susun untuk memberikan kejutan buat Jiyeon. Mulai dari menjemput Jiyeon di kantor, mengajaknya rooftop dinner di Dongdaemun Square sampai finalnya membawanya ke apartemennya untuk bobo bareng. Sudah lama Do Hwan tidak membelai Jiyeon. Candunya pada cewek itu sampai saat ini tidak pernah redup sedikit pun. Justru setiap harinya semakin membuncah bagai gelembung sabun.

"Pak, agak cepat sedikit ya." Do Hwan berucap pada sopir taksi sementara tangannya mengetuk layar ponselnya mencoba mencari nama Esom. Baru kemarin Esom menghubungi ponselnya untuk memberi kabar terbaru tentang Jiyeon yang uring-uringan melulu karena ditinggal dirinya dan menyuruhnya untuk cepat pulang. Jujur, Do Hwan merasa terharu saat mendengar kabar dari Esom pasal Jiyeon. 

Panggilan tersambung.

"Esom!" 

"Gimana? Lo dimana sekarang?" tanya Esom yang sudah tahu maksud panggilan Do Hwan. Mereka berdua memang sudah merencanakan acara surprise ini untuk Jiyeon. 

"Gue lagi dalam perjalanan ke apartemen," jawab Do Hwan. "Setelah itu gue mau langsung ke toko perhiasan. Kayaknya ini momen yang tepat banget buat gue ngelamar Jiyeon secara simbolik. Gue gak mau nunda lagi. Sertifikat yang bokap Jiyeon mau udah di tangan. Mau nunggu apalagi..."

"Sip deh," jawab Esom. "Sesuai rencana lo, gue udah bilang sama Jiyeon kalo waktu kepulangan lo di undur seminggu lagi karena sertifikat belum bisa keluar. Dan lo tau gak? Dia langsung badmood dan Jessie yang kena getahnya..." Tawa Esom meledak.

"Jessie? Kayak pernah denger..." gumam Do Hwan.

"Sekretarisnya Jiyeon," ucap Esom menjelaskan. 

"Oh," respon Do Hwan tanpa minat. "Okedeh, nanti kalo gue udah sampe kantor lo, gue hubungi lagi."

"Siaaaap."

**

Sementara itu di kantor Jiyeon...

Jiyeon dan Kang Joon baru saja selesai rapat. Keduanya masih berada di dalam ruang rapat, Jiyeon sedang mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan proyek terbaru mereka, sedangkan Kang Joon memilih stay hanya karena ingin menemani Jiyeon.

"Kalo ada masalah lo bisa cerita sama gue," ucap Kang Joon yang sempat melihat Jiyeon mengomeli Jessie pagi tadi.

"Kenapa? Kebaca banget ya kalo gue lagi bete?" tanya Jiyeon seraya menertawakan dirinya sendiri.

"Kasian Jessie, bisa-bisa dia resign lo caci-maki melulu," ucap Kang Joon diselingi tawa.

"Tenang aja, dia udah kebal," ucap Jiyeon seraya menatap layar ponselnya.

Ma Pervert FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang