22 : Rencana Jessie

243 38 15
                                    

Esom menatap mangkuk jamppong nya dengan tidak berselera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esom menatap mangkuk jamppong nya dengan tidak berselera. Sedaritadi dia hanya mengaduknya dengan sumpit hingga hampir hancur. Jessie yang melihatnya, sudah gatal ingin berkomentar.

"Si Ibu malah dibuat mainan makanannya," ucap Jessie nyeletuk. Sementara Jiyeon berbulan madu, Jessie resmi menjadi teman ngobrol Esom. Tetapi nyatanya selama tiga hari belakangan ini, Jessie hanya menyaksikan wajah murung Esom. No gossip. Padahal Jessie tahu, Esom termasuk biang gosip di kantor mereka.

"Gue gak nafsu, Jes," gumam Esom seraya menjauhkan mangkuk jamppongnya.

"Gini loh, Bu..." ucap Jessie usai berdeham. "Sebenarnya aku gak mau ikut campur sama urusan ibu. Cuma sekarang kan ya, Bu Jiyeon lagi honeymoon. Kalau ibu mau, ibu bisa curhat ke aku masalah ibu apa. Daripada dipendem sendiri, nanti jadi jerawat batu loh. Batunya batu ginjal lagi." Kikik Jessie diakhir ucapan.

Esom menghela nafas pendek sebelum mengucapkan sesuatu yang sudah menjadi buah pikirannya selama belakangan ini.

"Gue lagi patah hati," ucap Esom pelan dan sendu.

"Udah gue duga," gumam Jessie cepat dan pelan. "Owalah, patah hati toh..." Jessie berbalik kembali menghadap Esom. "Kalau boleh tau, lagi patah hati sama siapa, Bu? Pacar? Cem ceman? Ya setauku sih, bu Esom kan single happy gitu loh. Sama orang kantor sini atau orang luar, Bu?"

"Satu-satu kali kalo nanya," cibir Esom yang tau banget niat asli Jessie, bukan hanya sekedar menjadi teman pendengar, tetapi lagi gali informasi buat bahan gosipan. "Denger baik-baik nih, gue tau lo lagi kurang bahan gosipan..."

"Keliatan banget ya niat aku?" tanya Jessie disertai kikik pelan

"Gue lagi patah hati sama CFO Ssanggyong Corp..." ucap Esom terdengar jelas di telinga Jessie yang sudah dipasang dekat dengan bibir Esom.

"Ssanggyong Corp?" gumam Jessie sambil berpikir. "Lah itukan perusahaan kita Bu!"

"Emang," jawab Esom enteng.

"Tunggu-tunggu, ibu bilang tadi CFO?" Jessie terdiam sejenak, sebelum matanya terbelalak lebar sekali. "Seo Kang Joon?"

"Kalo lo teriak-teriak begitu, nanti udah gak seru buat dijadiin bahan gosipan," ucap Esom jengkel seraya melirik mangkuk jamppongnya yang sudah dingin. Baru curhat sebentar udah berasa laper perutnya.

"J-jadi, cewek itu Bu Esom?!" Jessie masih terperanjat di tempatnya. Kedua tangannya memegang dadanya seakan sesak nafas. "Omg, gue gak nyangka..." gumam Jessie berlebihan.

"Kenapa sih lo?" tanya Esom bingung dengan respon Jessie. "Ada sesuatu yang gue gak tau ya? Atau lo udah tau sebelumnya kalo..."

"Kalo aku kasih tau hal ini, Ibu pasti kaget," ucap Jessie menggebu.

"Apaan?" tanya Esom harap-harap cemas.

"Kemarin Pak Kang Joon bicara banyak soal Bu Esom ke aku...."

Ma Pervert FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang