Jiyeon sedang sibuk berkutat dengan laporannya malam itu di kantor. Tidak ada karyawan lain selain dirinya di lantai itu kecuali OB yang sedang mendengarkan radio di meja Jessie. Memang sengaja Jiyeon memanggil Man-Deok untuk menemaninya malam ini sampai kerjaannya selesai.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu ruangannya.
"Ya Man-Deok, kenapa?" tanya Jiyeon mengira bahwa yang mengetuk pintu ruangannya adalah si OB.
"Laporannya belum selesai?" Suara yang Jiyeon kenal terdengar. Spontan tubuhnya menegang. Jiyeon mendongak dan mendapati Kang Joon sedang berdiri diambang pintu ruangannya.
Kemudian Jiyeon kembali teringat perbincangan dirinya dengan Esom pagi tadi soal Kang Joon. Tidak terkecuali dengan sikap ketus Jiyeon pada cowok ini, Jiyeon masih ingat betul bagaimana percekcokan mereka saat di pantry tadi pagi.
"Mau dibantuin gak?" tanya Kang Joo bersuara lagi.
Aduh, ngapain sih pake nawarin bantuan segala. Pertanyaan yang pertama tadi aja sengaja gak di jawab. Abisan, Jiyeon mendadak gugup. Nah lho! Aneh kan, gugup sama rival sendiri.
Tapi lagi-lagi suara Esom kembali terngiang di telinganya."Ya minimal lo baik-baiklah ke dia, kurang-kurangin ketusnya"
"Sebentar lagi selesai kok ini," ucap Jiyeon pelan. Kayak masih berasa aneh aja lidahnya mau ngomong baek-baek sama nih cowok.
Kang Joon pun mengangguk.
"Udah jam delapan, mau ditungguin sekalian?" tanya Kang Joon lagi.
Haduuuuh, bisa gak sih nih cowok langsung balik aja tanpa perlu nawarin kebaikan segala ke Jiyeon. Berat nih berat. Bingung mau jawab apa.
"Udah minta di temenin Man-Deok," jawab Jiyeon. "Tuh dibangkunya Jessie."
Kang Joon pun menoleh ke samping, tepat singgasana Jessie berada.
"Ga ada tuh," ucap Kang Joon.
Suek, kemana si Man-Doek. Padahal udah ditawarin uang lemburan buat nemenin Jiyeon, eh malah ngayap entah kemana.
"Mau di temenin gak?" Lagi-lagi Kang Joon menawarkan bantuannya.
Kalo gak ada orang, Jiyeon pasti gak fokus ngelarin laporannya karena ketakutan. Tapi kalo ditemenin sama nih cowok? Haduh, bisa fokus gak ya? Masalahnya gaya dan nada bicara Kang Joon kok jadi berubah sama Jiyeon. Gak kedengaran nyolot dan jengkelin seperti biasanya.
"Lima belas menit lagi selesai. Lo duluan aja." Jiyeon masih keukeh ternyata mempertahankan gengsinya untuk tidak menerima jenis pertolongan apapun dari Kang Joon.
Kang Joon pun menyerah. Dia mengangguk dan berbalik pergi.
Jiyeon pun bernafas lega setelah sosok Kang Joon sudah tidak ada di depan pintu ruangannya. Tapi apaan nih? Tiba-tiba lampu ruangan Kang Joon menyala. Jiyeon bisa lihat karena posisi ruangan mereka yang hadap-hadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Pervert Fiance
RomancePark Jiyeon "Oke, cukup. " ucap Park Jiyeon jengkel. Maksud hati ingin menghindari rengekan sang ibu dengan menerima perjodohan itu, Jiyeon justru terjerumus masuk ke dalam dunia mesum sang fiance yang tidak bosan-bosannya menjadikan kata "making lo...