Nana menghembuskan nafasnya. Ia menatap langit biru di atasnya, berusaha menghilangkan sakit hatinya. Ia berada di taman sekolah sekarang, tempat dimana ia mendapati ketenangan dan paling cocok untuk menyendiri. Di saat-saat seperti ini, Nana memang butuh ketenangan dan kesendirian tanpa kebisingan dan gangguan dari yang lain.
Ingatannya melayang pada kejadian di kantin, dimana Yeeun memeluk pemuda pujaan hatinya, Lee Jeno. Nana cemburu, sakit hati, tak terima dengan apa yang di lakukan gadis itu. Tapi pemuda manis itu bukanlah siapa-siapa bagi Jeno, dia tak berhak marah.
Nana tak terima dengan semuanya. Nana ingin memiliki Jeno, Nana sangat menginginkan Jeno untuk berada disisinya selamanya.
Tapi siapa aku?
Lagi-lagi Nana berperang dengan batinnya. Menanyakan siapa dirinya.
"Na Jaemin!"
Nana menoleh, seseorang yang telah merebut hatinya tengah berdiri tak jauh darinya, menatap matanya dengan teduh dan bersalah. Lee Jeno disana.
Nana hanya menatap pemuda tampan itu, tak berniat untuk menyahutnya. Bahkan untuk bicara barang sekata pun, Nana sangat lelah.
Jeno mendekatinya, lalu duduk disisi Nana, matanya tak lepas dari wajah Nana yang tak ceria seperti biasa. Jeno benci wajah yang tak bercahaya itu.
"Kumohon jangan salah paham," ujar Jeno lembut, tatapannya pada Nana begitu teduh dan menenangkan, menyiratkan sebuah kasih sayang di dalamnya.
'Apa aku salah menilai tatapan itu? Kenapa ia menatapku dengan seperti itu? Perasaan apa itu? Perasaan sayang?', Batin Nana meletup-letup. Maniknya bertemu dengan manik Jeno beberapa detik.
Namun Nana segera memutuskan tatapan itu. Ia mengalihkan tatapannya pada hamparan rumput taman, tidak ingin larut lebih dalam pada mata itu.
"S-salah paham apa?" tanya Nana gelagapan. Ia masih tak berani menatap Jeno.
"Tentang Yeeun," jawab Jeno lembut. Ia masih setia menatap pemuda manis disampingnya.
"Aku tidak salah paham sama sekali," jawab Nana pelan, tanpa sadar bibirnya mengerucut. Jeno tahu kalau pemuda manis disisinya itu tengah berbohong.
"Meskipun kau tidak salah paham, kurasa aku tetap harus menjelaskannya padamu, agar kau tidak akan salah paham kedepannya," ujar Jeno, "Yeeun bukan kekasihku."
"Lalu apa peduliku?" tanya Nana sedikit ketus, ia masih setia dengan mode kesalnya, dengan bibir yang mengerucut lucu.
Jeno terkekeh gemas melihat tingkah Nana, sekuat tenaga ia menahan diri agar tidak mencubit pipi sang manis. "Kau harus peduli. Yeeun hanya temanku sejak kecil. Kami tak punya hubungan apa-apa, dia memang kadang suka seenaknya."
Ingin rasanya Nana melompat bahagia ketika mendengar penjelasan Jeno, tapi tak mungkin, kan? Ia gengsi. Jadilah Nana mati-matian menahan senyum di wajahnya, agar tidak terlihat di hadapan Jeno.
"Benarkah?" tanya Nana pelan, namun dengan hati yang meletup-letup.
Jeno mengangguk singkat, pemuda tampan itu mengacak rambut cokelat gelap Nana sembari terkekeh gemas. "Jangan salah paham lagi."
"Sudah ku katakan aku tidak salah paham!" seru Nana sebal. Ia menginjak kaki Jeno keras, menimbulkan pekikan sakit dari bibir pemuda tampan itu.
"Wleee!" Nana menjulurkan lidah, mengejek Jeno lalu berlari dari sana, "kejar aku dengan kakimu yang sakit itu kalau bisa!" seru Nana sembari tertawa
Ah, mood-nya sudah membaik sekarang, bahkan sangat baik.
"Kau menantangku, eoh?" Jeno bangkit dari duduknya, lalu berlari mengejar Nana, sebenarnya kakinya tak begitu sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] King of High School | Nomin
أدب الهواة[ R E M A K E ] ❝Bagaimana bila Lee Jeno jatuh cinta pada saudara kembar musuh bebuyutannya?❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 01-03-19 } { Finish: 20-05-19 } piceboo & little cheonsa, 2019