26. Ventisei

11.6K 1.7K 155
                                    

Ternyata aku udah lama banget nggak update

Semoga kalian masih ngefeel:))

Happy reading

.

.

.


"Persediaan susu sudah habis," monolog Nana. Ia meraih dua kotak susu bubuk lalu meletakannya di troli. Jaemin mengikutinya di belakang sambil melihat-lihat.

"Jaemin hyung! Lihat itu! Ada susu pisang!" seru Nana dengan mata berbinar. Nana pecinta susu pisang. Oleh karenanya, dengan cepat Nana menarik kembarannya itu menuju rak pendingin dimana berderet susu pisang kesukaannya.

"Ambil saja sebanyak yang kau mau," ujar Jaemin sambil mengacak rambut adiknya dengan sayang.

"Sungguh hyung?" tanya Nana dengan mata berbinar, "Terima kasih, hyung!" Nana menubrukan tubuhnya pada Jaemin, memeluknya erat lalu melepaskannya sedetik kemudian, kemudian mengambil beberapa kotak susu pisang.

"Ayo," mereka pergi meninggalkan tempat susu pisang menuju rak lain berisi snack-snack.





Tak jauh di belakang mereka, pemuda tampan dengan troli yang dia dorong mendekati rak susu pisang. "Jaemin sepertinya menyukai susu pisang," gumam pemuda tampan yang ternyata adalah Jeno. Ia memasukan beberapa susu kotak yang ada disana lalu menuju rak makanan ringan dan snack-snack.

Tak jauh di depannya, Jeno melihat dua orang pemuda yang membelakanginya. Keduanya itu terlihat sedang bercanda. "Sepertinya kakak adik," komentar Jeno melihat tak ada kemesraan di antara dua pemuda itu. Dengan santai Jeno melewati mereka.

"Ah, Jaemin hyung! Ayo beli keripik ini!" mendengar nama yang tak asing di telinganya, membuat Jeno menoleh pada kedua pemuda itu.

"Nana-ya, beli biskuit saja," ujar sosok yang di panggil Jaemin barusan.

"Tapi aku ingin keripik," rajuk sosok yang di panggil Nana sembari mengerucutkan bibirnya.

Jeno merasa dihantam batu saat itu juga. Dua pemuda kembar yang sangat ia kenal sedang berada sangat dekat dengannya.






"Jaemin?" panggilnya dengan terkejut.




Kedua pemuda kembar itu menoleh dan terkejut setengah mati saat sadar siapa yang kini berada di hadapan mereka. Mata mereka melebar saat Jeno makin mendekat dan menatap mereka dengan pandangan bingung.




"J-Jeno?"

Keduanya benar-benar terkejut, sementara Jeno juga tak kalah terkejutnya saat melihat kedua orang itu mengenalnya. Jeno menatap mereka satu persatu, Jaemin—Nana— yang manis yang merupakan kekasihnya ada disana, dan satu orang lagi yang Jeno yakini jika ia juga mengenalnya. Jaemin yang selalu sinis padanya dan membencinya.

Jeno menatap Nana tajam, "Jaemin-ah, itu kau, kan?" tanya Jeno dingin, kemudian dia mengalihkan tatapannya pada Jaemin yang asli, "dan kau.. aku mengenalmu."

"A-aku Nana," jawab Jaemin gelagapan, ia berharap Jeno tak mendengar panggilan Nana tadi padanya.



Tapi harapan itu harus sirna.

"Dia memanggilmu Jaemin, dan kau memanggilnya Nana," desis Jeno menunjuk Jaemin dan Nana bergantian. Jeno bukanlah orang yang bodoh, ia tahu apa yang terjadi sekarang, ia telah dibohongi.

"J-Jeno-ya," panggil Nana dengan gemetar, ia meraih lengan Jeno, namun dengan cepat Jeno menepisnya. Jeno menatap Nana dengan tatapan yang sulit di artikan.

[✔️] King of High School | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang