Tampak dua pemuda tampan dan manis melangkah pelan menyusuri taman kota sambil berpegangan tangan dibawah langit jingga, menghabiskan waktu sore hari bersama di taman.
Keduanya berhenti, Jeno berdiri menghadap Nana dan memegang kedua bahu pemuda manis yang sangat disayanginya itu.
"Nana-ya," panggil Jeno dengan lembut. Nana memandang Jeno penuh tanya dengan mata melebar yang sangat imut.
"Ada apa?" tanya Nana.
"Sepertinya sampai ujian berakhir nanti kita akan jarang bertemu." ujar Jeno dengan tatapan menyesal, "maafkan aku."
Nana mengukir senyum manisnya yang selalu membuat Jeno berdebar. Pemuda manis itu mengangguk mengerti, "tidak apa-apa. Aku juga akan sangat jarang menghubungimu."
Jeno menghela nafas lega. Senyum menawannya terukir di wajah tampannya, yang tentunya selalu membuat jantung Nana berdegup kencang. "Ujian akhir benar-benar menyebalkan, aku jadi tidak bisa menghabiskan banyak waktu bersamamu," keluh Jeno. Nana terkekeh mendengarnya.
"Jangan seperti itu, ujian ini juga demi masa depanmu," ujar Nana sembari mengusap jemari Jeno yang kini sudah berada digenggamannya.
"Kau benar.." ujar Jeno. Ia menarik Nana ke dalam pelukannya, Nana membalas pelukan Jeno dengan sayang.
"Ayo kita habiskan hari ini berdua saja sebelum sibuk dengan kegiatan yang akan menyita waktu bersama kita," ujar Jeno dengan lembut, ia mengusap rambut pemuda manis di pelukannya dengan penuh kasih sayang.
Nana mengangguk dalam pelukan Jeno. Ia mengeratkan pelukan dan makin menyusupkan tubuhnya ke dalam pelukan hangat Jeno. Ia akan merindukan pelukan ini, dan akan merindukan semua dari Jeno.
Hanya dua minggu mereka tidak akan bertemu, tapi rasanya seperti mereka akan berpisah selama dua tahun saja. Salahkan ujian akhir yang seakan menjadi sesuatu yang jahat yang menghalangi hubungan mereka.
Mereka berdua menghabiskan waktu sore hari bersama dengan Nana yang berada di pelukan Jeno dibawah langit jingga hingga matahari terbenam, menghabiskan waktu bersama sebelum disibukkan dengan kegiatan masing-masing yang akan memisahkan mereka sampai beberapa hari kedepan.
🐁🐁🐁
Ujian akhir semakin dekat. Selain belajar di sekolah, tak sedikit para siswa yang mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah agar semakin siap menghadapi ujian akhir penentu masa depan. Seperti Nana dan Jaemin. Mereka berdua mengikuti bimbingan belajar setiap sepulang sekolah. Sesampainya dirumah pun, mereka tak berhenti untuk belajar.
Nana dan Jaemin serta sahabat mereka sama sekali tak punya waktu untuk sekedar berkumpul sebentar. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing untuk menghadapi ujian akhir yang semakin hari semakin dekat. Mereka semua bertekat untuk mendapatkan nilai terbaik di ujian akhir, berusaha sekeras mungkin, belajar hingga rasanya tak sanggup menampung lagi.
Dan Jaemin, ia bertekat untuk mendapatkan nilai terbaik dan mampu menyaingi kembarannya. Belajar keras agar mampu masuk Universitas Seoul yang ia elukan. Jaemin ingin membuktikan kepada semua orang yang dulu pernah mengabaikannya karena kebodohannya bahwa ia bisa.
Nana terus memberikan dukungan terbaiknya pada sang kakak. Selalu mengajarinya setiap kali saudara yang paling ia sayangi itu kesulitan dalam menjawab soal. Selalu membimbingnya agar menjadi lebih baik darinya. Nana tak peduli lagi jika sang kakak akan mendului kepintarannya, sebenarnya, itulah yang diinginkannya, melihat sang kakak yang lebih bersinar dari dirinya sendiri.
"Jaemin hyung, teruslah berusaha!" seru Nana mengepalkan tangannya di udara.
"Fighting!" seru Jaemin dan Nana bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] King of High School | Nomin
Fanfic[ R E M A K E ] ❝Bagaimana bila Lee Jeno jatuh cinta pada saudara kembar musuh bebuyutannya?❞ ⚠️bxb ʟᴇᴇ ᴊᴇɴᴏ ✖️ ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ ғᴀɴғɪᴄᴛɪᴏɴ { Start: 01-03-19 } { Finish: 20-05-19 } piceboo & little cheonsa, 2019