[Extra Chapter] Another Side

7.3K 1.2K 111
                                    

Vote first, dan yasudah happy reading aja gabisa ngomong panjang-panjang lagi stress relief di mall (?)










Vote first, dan yasudah happy reading aja gabisa ngomong panjang-panjang lagi stress relief di mall (?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Hubungan itu seharusnya menjadi lebih baik ketika suatu pernyataan telah dibuat, tapi realita memang tak bisa selalu diharapkan. Omong kosong, mungkin bisa dideskripsikan dengan dua kata itu ketika pernyataan itu tak ia laksanakan dengan sebagaimana mestinya.


Perubahan.


Karena nyatanya kebahagiaan itu tak terpampang di antara keduanya. Seperti memiliki kehidupan masing-masing ketika mereka berada dalam satu atap dan terikat dalam pernikahan. Mata salah satunya tak menampik untuk mengikuti gerak-gerik pasangannya yang bisa ia jangkau dalam pandangannya.


Setiap harinya ia berharap akan adanya perubahan yang lebih baik dalam hubungan ini ketika seorang Jeon Won Woo memutuskan untuk tak kembali melibatkan Choi Hye Jeong dalam hidupnya. Rsanya apa yang diharapkan seorang Lee Hae Ra hanyalah angan belaka. Jeon Won Woo tak berubah lebih baik kepadanya, namun hanya kepada anak mereka.


Hari-harinya harapan itu terus menumpuk dalam dirinya menginginkan untuk Won Woo akan memperhatikan dirinya. Ia menginginkan semua bentuk perhatian Won Woo karena bagaimanapun ia adalah seorang istri dari Jeon Won Woo. Rasa sakit pastilah ada karena harapan itu tak kunjung ia dapatkan, ya ia dapatkan adalah rasa kecewa karena angan-angan yang tak kunjung ia dapatkan.


Kini mata itu menatap Won Woo yang tengah berada di meja komputernya tengah memainkan game yang Hae Ra sendiri tak tahu permainan macam apa yang belakangan Won Woo mainkan. Ia hanya tahu kalau pria itu melakukan hobi favoritnya, bermain game.


"Apa kau mengatakan yang sebenarnya kepadanya?" tanya Hae Ra melangkahkan kakinya perlahan mendekati Won Woo dan berdiri tepat di belakangnya memperhatikan punggung suaminya yang tak bergeming sedikitpun. Hae Ra sedikit kecewa karena Won Woo tak menoleh kepadanya seakan tak mempedulikan pertanyaannya, "Hye Jeong.. Soal wanita itu... Apa kau benar-benar mengatakan kepadanya yang sebenarnya kepadanya?" ulangnya lagi mencoba menyebutkan orang yang ia maksudkan.


"Mengatakan apa?" tanya Won Woo terdengar tanpa antusias sedikitpun dan masih dengan lihainya memainkan jemarinya di atas keyboard bahkan mata itu juga tak beralih sedikitpun dari monitor pc-nya.


"Bisa kau melihatku sebentar Won..." pinta Hae Ra dengan nada sedikit memohon meminta perhatiannya walau hanya sedikit.


"Kau saja tak jelas bertanya apa, untuk apa aku melihatmu." Cibir Won Woo dengan tetap pada kegiatannya.


Lagi. Hae Ra menelan kekecewaannya.



Seperti inikah dia harus menahan sikap dinginnya meskipun dia tahu kalau dirinya mencintai Jeon Won Woo?


S I R E N || Yoon Jeong Han & Jeon Won WooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang