08

1.3K 241 7
                                    

Ada rasa tidak enak Ara pada Dave. Kemarin ia lupa membawa handphonenya dan berakhir dengan dirinya yang tidak menemui Dave di taman kota.

Semalaman, ia berada di rumah Daniel hanya untuk memastikan jika Daniel tidak sakit perut karena makanan yang Ara masak. Dan nyatanya, Daniel sakit perut sampai harus memanggil dokter kerumahnya.

Awalnya, ia berniat untuk pulang. Tetapi mama Daniel menahannya dan meminta Ara untuk tidur di rumahnya.

Awalnya Ara memang menolak, tetapi melihat Mama Daniel yang memintanya membuat Ara mengurungkan niatnya untuk pulang.

Ara menatap layar handphonenya, jari tangannya kini sibuk mengetik pesan untuk Dave yang isinya permintaan maaf darinya.

'Maaf, gue lupa bawa handphone semalam. Ada hal penting? Lo bisa datang kerumah gue sekarang'

Tidak perlu waktu lama untuk menunggu Dave membalas pesannya. Selang beberapa menit, handphonenya bergetar.

Satu notifikasi masuk menghiasi layar handphone nya.

'Gak ada. Kapan-kapan aja'

Ara membuang nafasnya kasar.

Ara membalas pesan dari Dave.

'terus kenapa minta ketemu malam-malam gitu? Gak ada waktu lain?'

Handphone Ara kembali bergetar, dan lagi Dave membalas pesannya dengan sangat cepat.

'Apa yang ada di pikiran lo itu benar'

"Orang aneh" ucap Ara.

Ara membuang nafasnya kasar kemudian menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, ia menggigit bibir bawahnya kemudian kembali menatap layar handphonenya.

Yang Ara pikirkan saat ini, Dave semalam sengaja mengajaknya bertemu karena ingin menjelaskan semua.

Iya, termasuk alasan mengapa dia hanya berdiam diri setelah melihat seseorang yang jelas butuh pertolongannya kemarin.

Atau..

Dave merindukannya?

Ara menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Ara beralih menatap pintu kamarnya yang kini terbuka dengan lebar menampilkan Daniel yang masuk ke dalam kamar Ara dengan masih menggunakan piyama nya yang berwarna hitam.

"Apa-apaan ini? Ngapain?!" Ara segera bangun dari posisinya, melangkahkan kakinya mendekati Daniel yang kini membuka lemari bajunya tanpa permisi.

"Baju aku banyak disini" ucap Daniel.

Ara segera menghampiri Daniel, kemudian mencoba menghentikannya.

"Tapi inikan lemari aku, kamu gak berhak buka nya sembarangan!" Protes Ara.

Daniel mengeluarkan semua bajunya dari lemari Ara kemudian meletakkan di atas ranjang milik Ara.

Kini, kedua matanya mereka bertemu cukup tajam.

Daniel dengan tatapannya yang sayu, dan Ara dengan tatapannya yang biasa saja.

"Kenapa?" Tanya Ara.

"Aku ketemu mereka, Ra.." ucap Daniel.

Ia tersenyum kecut.

Setelah mencari-cari selama bertahun-tahun tentang keberadaan orang tua kandungnya bahkan hampir membuat Daniel menyerah andai saja Ara dulu tidak ada disampingnya.

Dulu..

Dan sekarang semuanya berbeda.

"Aku berhasil cari tau dimana mereka.." lanjut Daniel.

MIRACLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang