26

908 163 2
                                    

Daniel melangkahkan kakinya teramat buru-buru melewati koridor rumah sakit.

Setelah ia bertemu dengan Sally dan Rigel, dan setelah ia mengetahui kenyataan jika ia memiliki seorang adik perempuan yang meninggal karena kecelakaan bersama ayahnya dan juga adiknya yang memiliki hubungan spesial dengan Dave dulu membuat Daniel benar-benar emosi.

Pikir Daniel, Dave benar-benar keterlaluan. Menyembunyikan hal sepenting ini, nyatanya mereka sering bertemu dan Dave tidak pernah mengatakan hal itu pada Daniel.

Daniel membuka ruangan tempat dokter muda di rumah sakit biasanya berkumpul, mencari sosok Dave yang tidak terlihat di matanya.

"Dave dimana?" Tanya Daniel.

"Taman belakang" jawab seorang domter muda pria yang tampan dengan kacamata hitam di matanya.

Daniel kembali melangkahkan kakinya pergi, mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat.

Langkahnya semakin cepat saat kedua matanya melihat Dave dari kejauhan
Tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk Daniel memberikan pelajaran pada Dave, memukul wajahnya dengan satu pukulan yang cukup kuat membuat Dave, bahkan Ara yang sedang bersama Dave terkejut bukan main.

"Apa-apaan lo?!" Teriak Dave yang jelas tidak terima dengan kedatangan Daniel yang tiba-tiba memukul wajahnya tanpa alasan yang jelas.

"Aira! Kenapa lo gak bilang dari dulu kalo gue punya adik dan adik gue itu --" belum sempat Daniel menyelesaikan ucapannya, pukulan dari tangan Dave mendarat di wajahnya.

"Karena gue pikir itu gak ada guna nya. Dia udah gak ada, gak ada yang bisa berubah sekarang!" Ucap Dave.

Ara terkejut. Ia berusaha memisahkan keduanya tetapi apa daya tenaga nya jelas lebih jauh dari tenaga Daniel dan Dave apalagi mereka berdua sama-sama sedang emosi.

"Sialan!" kali ini Daniel yang memukul Dave, memukul nya tanpa ampun seolah-olah ia benar-benar melampiaskan kekesalannya lewat pukulannya.

Kedua pria itu benar-benar terlibat perkelahian hebat. Tidak ada yang bisa Ara lakukan selain berteriak minta tolong sampai akhirnya beberapa pria memisahkan mereka dan Ara segera menarik Dave untuk menjauhi Daniel.











Dave yang datang ke rumah Ara dengan membawa beberapa makanan dan obat untuk Ara. Setelah Ara menelepon dan mengatakan jika ia tidak enak badan, Dave segera berinisiatif untuk datang kerumah Ara.

"Besok ada acara?" Tanya Dave membuka pembicaraan.

"Acara amal keluarga nya Daniel" ucap Ara santai.

"Oh". Ara mengerutkan keningnya setelah mendapat respon yang biasa saja dari Dave. Biasanya, apa yang berhubungan dengan Daniel, Dave akan mencari tahu sampai dalam, terus bertanya sampai rasa ingin tahu nya hilang.

Tetapi kali ini tidak.

"Aku juga ikut" ucap Dave.

Ekspresi Ara berubah dalam sekejap.

Terkejut.

"Aku diajak. Bukan karena ada kamu disana" ucap Dave.

Ara mempautkan bibirnya. Lagipula, siapa yang berpikiran sejauh itu. Selain sedikit menyebalkan, ternyata Dave juga penuh percaya diri.

Menanggapi kenyataan Dave yang ikut juga bersama nya dan keluarga Daniel, Ara pastikan jika ia tidak mungkin bebas berada disana. Semenjak Dave dan Daniel terlibat pertengkaran kemarin, Ara memilih untuk menjaga jarak mereka.

Siapa yang tahu jika keduanya bisa saja tiba-tiba saling memukul satu sama lain seperti kemarin, bukan? Dan Ara jelas tidak akan membiarkannya. Keselamatan mereka berdua adalah salah satu hal terpenting bagi Ara.

MIRACLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang