13

1.1K 253 40
                                    

Setelah tinggal beberapa hari di rumah Dave, akhirnya membuat Ara sadar jika ia tidak mungkin terus-terusan berada di rumah pria itu dan terus mengandalkan pria itu dalam segala hal.

Saat ini Ara berada di rumah Daniel setelah Mama Daniel menghubunginya tadi.

Sialnya, Cia juga berada di rumah Daniel saat ini.

Awalnya, Mama Daniel mengajak Ara untuk makan malam bersama keluarganya, tetapi siapa yang tahu jika Cia juga di undang untuk datang dan itu berhasil membuat Ara enggam untuk berkumpul bersama keluarga Daniel.

Ara memilih untuk menghabiskan waktunya di taman belakang rumah Daniel daripada melihat dan mendengar pembicaraan mereka.

Ara membuang nafasnya dengan kasar, kini kedua matanya menatap langit yang di hiasi dengan bintang-bintang. Dulu, saat ia masih bersama Daniel, Daniel selalu datang kerumahnya dengan sengaja, mengajak Ara melihat bintang di langit di tempat yang sama dengan posisinya saat ini.

Menyakitkan, memang. Tetapi, Ara tidak pernah menyesalinya.

Tanpa Ara sadari, dari kejauhan Daniel melihatnya, dan juga melihat apa yang Ara lihat saat ini.

Daniel tersenyum tipis, kemudian melanglahkan kakinya mendekati Ara.

"Dari tadi?" Tanya Daniel.

Ara memalingkan pandangannya untuk menatap Daniel, kemudian menggeserkan posisinya dan mempersilahkan Daniel duduk di sampingnya.

Daniel memposisikan dirinya duduk disamping Ara, memandang wajah Ara dengan seksama.

Wajah wanita yang sangat ia rindukan, tentunya.

Kedua mata Ara hanya fokus pada bintang-bintang di langit, Ara tidak henti-hentinya tersenyum.

Kejadian beberapa tahun itu terulang kembali. Dirinya dan Daniel melihat bintang di langit meskipun dengan status mereka yang berbeda.

"Bintang mana yang terang?" Ara membuka suara.

Pertanyaan yang Daniel tanyakan dulu setiap kali mereka melihat bintang di langit. Dan Daniel akan menjawab kamu sambil mengacak rambut Ara dengan pelan.

Dan kini Ara tidak yakin Daniel akan menjawabnya dengan kata yang sama kembali.

Daniel tidak menjawabnya, pandangannya terus menatap langit dengan senyuman tipis di bibirnya.

Mereka berdua cukup lama terdiam. Sampai akhirnya suatu hal membuat Ara benar-benar terdiam, jantungnya berdetak cepat bahkan sangat cepat.

Daniel meletakkan tangannya tepat di atas kepala Ara, membuat Ara dengan ragu menatap wajah Daniel yang terlihat serius menatapnya kali ini.

Kedua nya saling memandang cukup lama, sampai akhirnya Daniel membuka suara.

"Gak ada yang berubah sampai detik ini" ucap Daniel.

Ara menatap Daniel dengan tatapan sayu nya. Iya, tentunya Ara bisa mengambil kesimpulan saat ini.

"Kamu" lanjut Daniel, kini tangannya mengacak rambut Ara pelan setelah itu ia berdiri dari duduknya.

"Udara disini dingin" ucap Daniel.

Ara masih memperhatikan setiap gerak gerik Daniel, pria itu kini melepas jaket putihnya kemudian memberikannya pada Ara.

"Jangan sakit" lanjutnya dan melangkahkan kakinya meninggal Ara sendirian.











Dave memasuki rumah Ara dengan dua platik besar di tangannya yang berisi makanan ringan.

MIRACLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang