SELAMAT MEMBACA KISAH SHEIRA
***
"Shei. Ayo dong bangun! Kamu ini niat gak sih ke sekolah?" Mama Sheira, Yona, menggoyangkan badan Sheira keras-keras membuat Sheira mengerang, "Abang-abang kamu udah nunggu tuh di bawah."
"Aduh mama. Ini kan hari minggu. Dimana-mana kalau hari minggu, ya sekolah pasti libur lah. Udah yah mamaku yang cantik jelita sepanjang masa, anakmu yang tak kalah cantiknya ini mau bobo cantik dulu. Itung-itung menikmati libur yang cuma sehari." Kata Sheira ngoceh tidak jelas dengan mata yang masih terbenam.
Yona berdecak kesal. Anak perempuannya yang satu ini memang susah untuk dibangunkan, "Sheira sayang, anak mama yang katanya paling cantik. Ini bukan hari minggu. Ini hari senin kalau kamu lupa. Dan kamu harus ingat, ini hari pertama kamu masuk sekolah bareng sama abang-abangmu kan? Ayo! Mama nggak mau tahu, sekarang kamu mandi. Mama udah nyiapin air hangat."
Mendegar perkataan Yona, membuat Sheira refleks bangun dari tempat tidur king sizenya, "Whaatt? Hari senin? Mama serius? Ihh Mama kok nggak bilang dari tadi sih? Terus bang Defan sama bang Refan mana? Sheira gak ditinggal kan ma? Aduh mati aku," Ucap Sheira sambil bergegas masuk ke kamar mandi.
Yona tertawa kecil lalu berjalan keluar dari kamar Sheira. Di pintu, Yona berpapasan dengan Refan yang baru saja keluar dari kamarnya. Memang kamar Sheira berhadapan langsung dengan kamar Defan dan Refan. Dan harus kalian tahu, itu atas kemauan keras Refan yang tidak bisa diganggu gugat.
"Kenapa tuh anak mah? Kesambet? Masih pagi udah ribet sana sini. Lagian kok tumben sih dia bangun cepat? Biasanya nunggu digendong sama papa dulu atau nggak bang Reza," Ucap Refan heran. Satu fakta, Sheira kalau sudah tidur suka lupa waktu.
"Hust kamu ini! Mama tuh lagi ngerjain adik kamu. Mama bilang sama dia kalau ini hari senin. Hehehe," kekeh Yona, "Lagian kamu tau sendiri kan, adikmu kalau sudah tidur bangunnya lamaaaa banget. Kan gak baik buat kesehatan,"
"Wuidihh yang ngajarin mama kaya gini siapa nih? Tapi mamaku emang paling jago bangunin kebo lagi tidur. Top markotop dah pokoknya," Ucap Refan yang memeluk Yona erat.
"Refan. Itu adik kamu bukan kebo!" Ucap Yona berdecak kesal. Mendengar hal itu, Refan langsung berlari menuruni anak tangga menuju ruang keluarga, daripada dapat semprotan maut sepagi ini dari sang bunda.
**
Sheira telah selesai bersiap-siap untuk ke sekolah. Ia kemudian berlari kecil menuruni anak tangga satu persatu. Sampai akhirnya ia nyaris saja kesandung karena menginjak tali sepatu yang belum ia ikat. Untung saja Reza, kakak sulungnya dengan sigap menangkap badan Sheira.
"Sheira, Sheira. Kecerobohanmu ini kapan hilang dear," Ucap Reza khawatir sembari mengikat tali sepatu Sheira.
"Hehehe. Sheira takut ditinggal bang,"
"Hmm, yasudah. Ayo turun. Lain kali, kalau jalan enggak usah buru-buru kaya gitu. Kamu telat juga nggak masalah sayang,"
"Gendong yaaa bang," Ucap Sheira manja sambil mengarahkan tangannya ke atas.
Reza menggelengkan kepalanya. Masih saja adiknya bertingkah seperti ini. Meski begitu, sikap manja dan kekanak-kanakan Sheira lah yang membuat Reza begitu menyayangi dan menjaga Sheira.
Sampai di meja makan, Yona melihatnya langsung berkacak pinggang dan menoel hidung Sheira gemas, "Ish kamu ini. Kasihan abangmu gendong kamu terus tiap pagi. Badan kamu ini kan besar sayang. Ayo turun,"
"Ihh mama! Cemburu yaa? Abang aja nggak papa. Ya kan bang,"
Reza hanya membalasnya dengan tersenyum dan menganggukkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEIRA [revisi]
Teen FictionSheira Keyla Mahatma, anak bungsu dari keluarga Mahatma yang terkenal dengan kekayaannya. Cantik, ramah, dan berteman dengan siapapun. Sayangnya, semua itu tidak berlangsung lama. Sepeninggal seseorang yang sangat berarti bagi gadis itu, Sheira menj...