KANGEN

93 6 0
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SHEIRA.

***

"Shei! Yaa ampun susah banget sih lo dibangunin, gue udah kehilangan akal tau nggak," Kata Refan berdecak kesal memijat pelipisnya. Ini sudah setengah jam Refan membangunkan Sheira, dan Sheira belum bangun dari tidurnya. Sheira hanya sesekali mengerang dan berkata 'tunggu lima menit lagi'.

"Okey! Kalau lo ga bangun juga, gue tinggalin lo sendiri di rum.."

"Eh iya-iya, Sheira bangun!" Ucap Sheira sinis, "Ada apaansih bang? Ini hari minggu kan?" Ucap Sheira berat, khas orang baru bangun dari tidur.

"Guee juga tau ini hari minggu. Cuma gue mau pergi, dan lo harus ikut,"

"Kenapa Sheira harus ikut?"

"Gue ga mungkin biarin adik gemesh gue sendiri di rumah. Bangun gak lo?" Refan melotot pada Sheira.

"Ahh Sheira mager banget."

"Gak mau ikut?" Tanya Refan memastikan.

Drrttt..drttt.

"Shei! Sheira! Woi Sheira! Papa nelfon, papa nelfon!" Kata Refan antusias dan semangat yang membara. Bagaimana tidak, sudah sebulan lamanya Arkan tidak pernah menghubungi mereka.

"Beneran?!" Kata Sheira yang langsung melompat turun dari tempat tidurnya dan langsung merebut handphone milik Refan.

"Halooo papaaa. Papa ini kemana ajaa? Hiks.. hikss.. Sheira kangen banget sama papa dan mama. Papa dan mama kapan pulangnya? Kalian baik-baik aja kan?"

"Ditelfon papa bukannya senang malah nangis. Apus tuh air matanya," tegur Refan, "Speaker, gue juga mau denger."

"Heii, anak cantiknya papa gak boleh cengeng dong sayanggg. Papa masih lama disini. Kalian baik-baik aja kan disana? Refan gak gangguin kamu kan sayang?"

Refan berfikir sejenak.

"Paahh, papa sama mama pulang ajaa. Kan anak buah papa banyak? Kenapa harus papa yang turun tangan?"

"Sayang, ini namanya tanggung jawab. Papa sama mama kangen banget sama kamu nak, sama kalian semua,"

"Papa kenapa? Suara papa berat kaya gitu, papa sakit? Hikss.. hiksss,"

"Papa gakpapa sayang. Maafin papa karena waktu itu papa sama mama gak pamit sama kalian. Maaf karena papa baru bisa hubungin kamu,"

"Papa sama mama sehat-sehat yaa disana. Sheira nggak minta banyak, Sheira cuma minta papa sama mama cepat pulang,"

"Papa sama mama langsung pulang kalau urusan disini sudah selesai, nak,"

"Ohiyaa, mama mana pah? Sheira mau bicara sama mama. Pokoknya, meskipun jauh kaya gini, ada banyak banget yang Sheira ingin ceritakan ke mama,"

Diseberang sana, Arkan diam membisu. Bingung, ia tidak tau harus menjawab apa. Yona sedang berbaring lemah di ruangan ICU dengan bantuan banyak alat pernafasan.

"Mama kamu sudah tidur nak. Dia cuma nitip pesan, kamu ga boleh begadang, harus bangun pagi, dan paling penting malas makan, dia lebih kangen katanya sama kamu. Ohiya, tolong kasih handphonenya ke Refan. Ada yang mau papa bicarakan,"

SHEIRA [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang