SELAMAT MEMBACA KISAH SHEIRA.
***
"Kak Sharga ini niat gak sih ngajak Sheira keluar? Datang tiba-tiba, ngajak keluar juga tiba-tiba. Sheira tuh belum mandi, belum ada persiapan sama sekali. Yakali Sheira---"
"Mau gimana pun, lo tetap cantik. Diam! Gak usah bawel," Tegas Sharga.
"Ihh aku tuh sebel tau nggak. Kita berdua di mobil cuma diam aja kaya gini? Hadeuh, ini tuh kaya sopir yang sedang mengantar majikannya. Itupun mereka gak diam-diam amat," Kata Sheira berpangku tangan dan mengerucutkan bibir mungilnya.
Sharga yang mendengar kebawelan Sheira tersenyum simpul. Sheira tidak menyadari itu. Sharga mengendarakan mobil sport-nya, memasuki sebuah tempat makan sederhana.
"Kita mau kemana?" Tanya Sheira.
"Lo liat tempat apa?" Kata Sharga yang menunjukan tempat dengan menaikkan dagu.
"Tempat makan," Jawab Sheira polos.
"Turun," Kata Sharga.
"Mau ngapain?" Tanya Sheira.
Sharga langsung membuka pintu dan turun dari mobil. Dengan hentakan kesal, Sheira juga ikut turun dari mobil Sharga. Ia pun berjalan di belakang Sharga. Sharga menghentikan langkahnya dan menatap Sheira.
"Kok berhenti?"
"Lo jalan di samping gue."
Seorang pramusaji menghampiri meja yang saat ini di tempati oleh Sharga dan Sheira, "Silahkan mba," Katanya sembari memperlihatkan senyumnya. Pramusaji itu sempat melirik Sharga. Benar saja, tak seorang pun yang dapat menepis ketampanan seorang Sharga.
"Hah? Mba? Ihh Sheira ini masih SMA. Belum cocok dipanggil mba,"
"Maaf kak,"
"Jangan kak juga! Mba lebih tua dari saya,"
"Bubur ayam dua, es tehnya dua. Tapi, gelas yang satunya, esnya dikurangi," Ucap Sharga yang tidak ingin melihat perdebatan panjang.
"Itu saja mas ganteng?"
"Apaan manggil ganteng. Udah ya mba," ucap Sheira kesal. Kenapa semua orang selalu terpesona dengan ketampanan Sharga sih? Sharga mendengarnya sedikit tertawa pelan.
"Kak Sharga ngapain ketawa? Seneng yah dipanggil ganteng sama mba yang tadi? Yaudah gih sana! Minta nomor wa-nya sekalian,"
"Oke,"
"IH NGGAK BOLEH! JADI COWOK TUH HARUS SETIA," Kekeuh Sheira.
"Kenapa? Cemburu?" Ucap Sharga tersenyum devil.
"Biasa aja tuh. Jangan ke geeran jadi orang,"
"Mau pindah tempat?" Tanya Sharga lembut.
"Gak usah! Kita udah pesan disini,"
"Gakpapa. Nanti gue bayar,"
"Bawel ya. Gak usah, disini aja. Eh btw gelas yang satu itu untuk siapa?" Tanya Sheira.
"Lo," Jawab Sharga lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHEIRA [revisi]
Teen FictionSheira Keyla Mahatma, anak bungsu dari keluarga Mahatma yang terkenal dengan kekayaannya. Cantik, ramah, dan berteman dengan siapapun. Sayangnya, semua itu tidak berlangsung lama. Sepeninggal seseorang yang sangat berarti bagi gadis itu, Sheira menj...