SHEIRA DAN SHARGA

78 6 2
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SHEIRA

***

Sharga menghembuskan nafasnya. Ia menutup buku yang baca. Hampir satu jam lebih ia habiskan untuk membaca buku di perpustakaan sekolah. Kepintaran Sharga memang tidak diragukan lagi. Namun, itu bukan berarti Sharga adalah orang yang sangat mentaati aturan yang berlaku. Dirinya kadang malas untuk sekedar mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.

Sharga most wanted di sekolahnya. Namun, ia tidak peduli akan gelar seperti itu. Masa bodoh. Sharga adalah orang yang sangat tertutup dengan siapapun. Sejak peristiwa itu, ia benci dengan yang namanya jatuh cinta. Tidak sedikit orang yang mencoba mendekati dirinya, sayangnya orang itu tidak dilirik sama sekali, atau bahkan di bully.

Sekarang jam istirahat. Sharga melangkahkan kakinya keluar meninggalkan perpustakaan. Ia berniat untuk datang ke kelas Sheira. Setelah kejadian kemarin, Sarah dan Rama dikeluarkan dari sekolah. Perusahaan keluarga Rama hancur berantakan. Jangan ditanya siapa yang menyebabkan hal itu.

"Sheira mana?" Tanya Sharga datar saat masuk di kelas Sheira. Seketika itupun, tidak sedikit pasang mata yang menatap wah ke arah Sharga. Ini langka. Sharga dikenal dengan orang yang nyaris tidak pernah memasuki kelas yang bukan kelasnya. Kecuali saat ia bersama dengan teman-temannya, Lavenger.

"Gue ga nyuruh kalian bengong liatin gue. Gue nanya, Sheira mana?! Ada nggak?" Kata Sharga dingin.

"Sheira--sheira tidak masuk hari ini kak. Orang rumahnya tadi menelfon, katanya Sheira sedang tidak enak badan," Jelas ketua kelas Sheira. Sharga terdiam sebentar. Apa karena kejadian kemarin? Sialan!

"Hanin?" Tanya Sharga kembali.

"Hanin juga izin kak. Dia tadi ke rumah Sheira,"

Sharga mengangguk. Ia kemudian mempercepat langkahnya untuk kembali ke kelasnya.

"Heh kulkas! Mau kemana lagi lo? Bisa-bisanya kejadian kemarin lo gak ngasih tau gue," kesal Alex.

"Ngaca. Emang lo siapa harus laporan dulu?" Sinis Raka.

"Urusan my Sheira itu urusan gue juga tau nggak,"

Sharga menatap tajam manik mata Alex.

"Canda gue anjir! Tuh mata udah mau keluar," erang Alex.

"Yahh kalau gue jadi Sharga, udah gue robek tuh mulut," kata Raka memanas-manasi.

"Komporr!" Ujar Alex, "Eh tapi tar lagi bu Rina masuk. Gue yakin beribu persen, si ibu Rina nose itu bakal ngadain ulangan mendadak yang spektakuler. Lo jangan tinggalin gue sama Raka. Dia gak bisa diandalkan sama sekali," Kata Alex menahan Sharga yang sedang memasukan semua bukunya kedalam tas hitam miliknya.

"HEH KUTIL ANOA! LO KATA FANI YANG SELALU NINGGALIN LO?" Tantang Raka.

"Nggak usah bawa-bawa mantan bego! Gak usah dengerin dia bro. Emang lo mau kemana?"

"Gue mau ke rumah Sheira,"

"IKUT!" Ucap Alex dan Raka. Masa bodohlah masalah ulangan. Itu urusan belakang.

**

Disinilah Sharga sekarang. Di depan rumah besar nan megah milik keluarga Arkan Mahatma. Pak Suripto selaku satpam yang jaga di rumah Sheira hari ini, langsung membuka gerbang untuk Sharga. Setelah itu, Sharga langsung memarkir mobilnya dan berjalan ke arah pintu masuk.

"Permisi!" Ucap Sharga saat menekan bel yang sudah berulang kali.

"Loh den Sharga? Mari den, masuk," Ucap Ramah bi Inah. "Tuan Defan dan Refan sedang tidak ada dirumah den," Lanjut Bi Inah.

SHEIRA [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang