Janji

288 75 2
                                    

Satu minggu kemudian Jieqiong bikin keributan. Ceritanya dia mau muncak bareng anak-anak komunitasnya jam 4 sore. Sekarang jam 3 tapi dia belum kelar packing. Kalau kaya gini nih, Roa sama Eunwoo yang jadi korban harus bantuin.

Jumat jam 3 sore sebenernya Roa dan Eunwoo udah sampai apartemen masing-masing. Baru ganti baju rumah dan santai-santai sampai telefon Jieqiong bikin Roa panik.

"SINI KE KOS GUE!!! BAHAYA!!!"nggak memberi Roa kesempatan bicara, Jieqiong langsung nutup telfon.

Tanpa banyak nanya Roa pakai jaket dan ceana jenas terus ke apartnya Eunwoo. Nggak tahunya Eunwoo juga baru di telfon Jieqiong. Dia udah ganti baju dan katanya mau ke lantai bawah. Karena nggak nunggu apa-apa lagi, mereka berdua langsung lari ke parkiran, ambil motor Eunwoo dan ngebut ke kosan Jieqiong.

Begitu sampai di kosan Jieqiong, kondisi dalam kamarnya udah kaya kapal pecah. Tas carier di atas kasur kebuka dalam keadaan kosong. Di lantai ada banyak barang berceceran. Matras, sleping bag, jaket, celana, buku-buku sama kompor lapangan. Jieqiong yang rambutnya masih basah duduk di samping carriernya, nulis sesuatu.

"Bahayanya apaan? Kamar lu habis di nuklir?"sindir Roa.

"Nih. Tolong beliin gue logistik. Sumpah gue lupa satu jam lagi harus kumpul."Jieiong ngulurin kertas panjang yang akhirnya diterima Eunwoo. "Gue perlu packing ini dan belum ngeringin rambut juga. Jieqiong ngambil sisir dan ngeririn rambutnya di depan angin.

Roa sama Enwoo pandang-pandangan. Jieqiong itu sebenernya rajin kalau kuliah. Ngga pernah telat bikin laporan atau tugas. Dia anaknya juga on time. Tapi buat urusan packing ini, ngga tau kenapa Jieqiong agak aneh. Selalu aja mepet.

Mereka berdua akhirnya ke Indomart terdekat sementara Jieqiong masih di kamar buat ngepak barang.

*

Roa hampir mengumpat waktu liat daftar panjang yang ditulis Jieqiong.

"Ini buat kasih makan berapa orang dah?"

Eunwoo penasaran dan ngelirik secarik kertas yang dipegang Roa. Banyak juga ternyata. Eunwoo ngambil keranjang belanjaan dan Roa jalan ngikutin di belakang.

"Mie goreng 15, mi rebus 15, roti bantal 7, Saos botol, kecap botol, minyak goreng, nugget 2 pack, sosis 2 pack, jas hujan plastik 4, kacang atom 5 bungkus, biskuit 4 bungkus, kopi satu renteng, susu satu renteng." Roa mbacain daftar dan Eunwoo masuk-masukin barang yang diminta.

"Ini kayaknya Jieqiong jadi konsumsi deh. Soalnya aku denger besok sore udah balik. Kalau dia belanja buat diri sendiri nggak mungkin sebanyak ini."

"Ck pantesan."

*

"Rombongan gue berangkat sama rombongan lain juga soalnya. Mereka summit, tapi kita enggak. Jadi bawa makannya yang banyak dong"jelas Jieqiong waktu Roa protes kenapa titiipannya bisa sebanyak itu. Mana tadi lupa minta duit lagi ke Jieqiong. Untung dia bawa kartu atm.

"Emang lu balik kapan?"

"Nginep doang semalem. Besok sore dah balik."Jieqiong yang udah siap masih sibuk ngepak logistik. Karena carier dia udah ngga muat lagi, logistik dia taro di satu carrier lain yang katanya isi tenda.

"Eh gue bantuin carrier yang ini ya, anak-anak udah pada di lokasi soalnya."

Eunwoo ngangguk-ngangguk doang, disampingnya Roa hampir misuh-misuh.

*

Jieqiong boncengan sama Eunwoo bawa carrier yang katanya berat banget. Roa, kebagian bawa carrier satunya, pakai motor Jieqiong. Nanti motor Jieqiong juga disuruh dibawa dulu sama Roa. Yang artinya, besok Roa harus jemput Jieqiong.

Berhubung sekarang Jum'at, motor diparkir di depan basecamp. DI teras basecamp temen-temen Jie yang kebanyakan cowok udah nunggu. Roa baru tahu ternyata rombongan lain yang dimaksud Jieqiong itu anak-anak dari kampusnya Minghao.

Begitu lihat Roa parkir motor dan bawa carrier dipunggung, Minghao yang awalnya duduk-duduk di teras bareng yang lain langsung lari nyamperin.

"Kamu ikut naik gunung?"

"Enggak. Ini barangnya Jie."Roa turun dari motor dan nurunin tas carrier dari punggung dibantu Minghao. Minghao mindahin tas Jieqiong ke teras. Tasnya Jieqiong terus digabungin sama punya anak-anak yang lain, berjejer di depan teras basecamp. Minghao balik lagi nyamperin Roa, sementara Jie sama Eunwoo malah duduk di teras.

"Yah... Aku kira kamu ikut."kata Minghao, dari nadanya sih kayak kecewa gitu.

"Kapan-kapan aja lah. Ini nganter dulu hehe."

"Kamu mau aku bawain oleh-oleh nggak? Aku rencananya mau summit."

"Oleh-oleh apaan dari gunung?"

"Edelweis. Tapi karena sekarang nggak boleh dipetik, edelweisnya dalam bentuk foto."

Roa sok-sok mikir."Boleh deh,fotonya yang bagus tapi ya..."

"Siap, hehe."Minghao senyum dan ngacak pucuk kepala Roa sekilas.

"Balik kuy"Eunwoo tiba-tiba udah di samping Roa aja.

"Jie?"

Eunwoo nunjuk ke arah Jieqiong yang masuk asyik ngobrol sama temen-temennya.

"Yaudah. Aku pamit dulu ya"kata Roa ke Minghao, sebelum naik motor.

Minghao ngangguk. "Ati-ati ya. See you soon"

Roa senyum ke arah Minghao, sebelum bener-bener nge-gas motornya Jieqiong.

Roa senyum ke arah Minghao, sebelum bener-bener nge-gas motornya Jieqiong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued....

Red | Joshua X RoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang