Eksekusi

267 66 9
                                    

Joshua nggak begitu kaget waktu sampai di apartemennya dan udah ada para manusia pengungsi, Seungcheol dan Hoshi. Mereka sibuk di depan Hp-nya masing-masing, main game. Sejak nyiapin sidang, Joshua emang udah ngasih tahu ke mereka kode masuk apartemen biar langsung masuk aja tanpa nunggu ada yang bukain.

"Main apaan kalian?" tanya Joshua basa-basi.

"PUBG"jawab Hoshi tanpa berpaling dari hp-nya. Seungcehol juga sama.

"PUBG mulu dari kemaren"

"Kemaren kagak chicken dinner soalnya."keluh Seungcheol

"Lagian lu sok-sokan mau jadi kaptennya."Hoshi ngomel. 

"Lha dari pada lu? Modyar kan kita kemaren."

Dua orang itu malah berantem.

Joshua ketawa. "Yaudah gue ke kamar dulu."Joshua memilih kabur daripada ndengerin dua orang itu debat.

Di dalam kamar Joshua langsung merebahkan diri. Dia mengusap wajahnya beberapa kali. Setelah dipikir-pikir, tadi kenapa dia bisa senekat itu? Kenapa seberani itu?

Mungkin keliatannya Joshua biasa aja, tapi sejak ketemu Roa di parkiran jantungnya berdebar kenceng banget. Mukanya langsung panas. Joshua ngusap wajahnya sekali lagi.

Sejak kapan ya dia mulai mandang Roa dengan cara yang beda? Mungkisn sejak cewek itu ngewarnain rambut jadi item? Atau sejak Woozi nunjukin viseo cover Roa di instagram? Dan dia makin kaget karena ternyata Roa cewek yang waktu itu. Yang pernah dia anterin pulang dari kursus musik. Waktu itu Joshua nggak tahu namanya siapa bahkan nggak sadar dulu satu sekolah. Kondisi mentalnya yang kacau gara-gara perceraian orangtuanya bikin Joshua teralihkan.

Joshua sadar, sekarang dia justru nyesel pernah nyuruh Roa ngejauh. Waktu cewek itu menjauh dia justru kangen direcoki. Direpotin sama laporan dia yang pasti selalu telat. Okay pesesalan memang selalu datang terlambat.

"JOSH!!"panggil Seungcheol dari ruang tengah. "Sini Josh.Mau ikut pesen go food nggak?"

Joshua yang sebenernya masih pingin ngelamun terpaksa turun dari ranjang karena dia laper. Dari tadi dia belum makan. Awalnya mau ngajak Roa makan setelah nonton, tapi Joshua bingung.

Di ruang tengah ternyata udah ada Woozi. Cowok pendek duduk di atas karpet diantara Seungcheol dan Hoshi. Dia masang muka bete nyeremin.

"Makan apaan nih?"tanya Seungcheol yang sibuk scroling HP.

"Ayam geprek aja."usul Hoshi

"Dari kemaren perasaan geprek mulu. Ntar mukanya jadi pedes kaya Uji"tolak Seungcheol yang langsung dapet glare woozi.

"Makanan itali aja itali."usul Hoshi lagi.

"Heleh sok-sokan. Kemaren makan spageti ada yang mules."

"Kagak elah... Woozi tuh yang nggak doyan."

"Bacot! Jangan bawa-bawa gue. Buru ah ribet kaya cewek aja."Woozi mulai meluapkan emosinya.

"Gue ngikut aja lah."Joshua duduk di atas sofa, menghadap ketiga temennya.

"Apa nasi goreng aja?"

Seungcheol naro Hpnya. "Yaelah kalau gitu mah beli dibawah aja."

"Yaudah sono berangkat."perintah Woozi.

"Lha? Gue sama dia doang?"Seungcheol nunjuk Hoshi."Kagak makan disana sekalian?"

"Mager gue."tolak Woozi.

Hoshi berdiri. "Yuk Cheol. Mending bungkus aja. Jadi nggak perlu beli es teh."

Red | Joshua X RoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang