Hari ini hari terakhir Rena di Indonesia sebelum besok berangkat lagi ke Ausie. Dan malam itu Rena nginap dirumah Roa untuk terakhir kalinya. Sebenernya Rena pingin main keluar, tapi Roa terlalu mager. Jadilah dua cewek itu dikasur, gluntungan. Rena mainin hp Roa, yang termasuk juga bukain chat sahabatnya, dan Roa juga ngelakuin hal yang sama. Roa sampe pusing karena isi chat Rena pake bahasa inggris semua dan kebanyakan flirting doang.
"Ini kenapa lu ngegas banget sama Josh sih?"
"Kemajuan amat sih lu kecengenanya bule semua."celetuk Roa kagum. "Sexy lagi."
"Jangan mengalihkan pembicaraan deh."
"Oke."Roa naruh hp Rena di sampng tempat tidur. Dia duduk, terus balik natap Rena yang masih tiduran. "Emang gue semenyedihkan itu ya?"
"Well,"Rena ikut duduk."kalo boleh jujur ia."
Wajah Roa yang biasa cengengesan langsung gloomy.
"Sebegitu sukanya sama Josh?"
Roa ngangguk.
"Ngga bisa pindah kesiapa gitu sejak SMA?"
Roa nggeleng.
"Tapi kan Josh ngga tau kalau lu..."
"Gue suka dia? Dia tahu kok."Roa memotong ucapan Rena.
"HEH?"
"Gue udah pernah bilang orangnya gue suka dia."
"Terus?"
"Yaudah. Gini. Menurut lu dia bakal ngapain emang?"
"Hebat bener lu dicuekin selama ini. Kenapa sih ngga move on aja?"Rena mulai emosi.
"Yaudah lah ngga papa."
"Ngga bisa ngga papa. Lu sahabat gue dan gue ngga bisa kalau lu diperlakukan kaya gini. Lu dicuekin Roa. Ini sama aja penolakan."
Denger kalimat itu keluar dari mulut sahabatnya, Roa ngga bisa nahan air matanya.
"Eh lu jangan nangis."Rena panik.
"Hue..."Nangis Roa malah tambah kenceng. "Gue... Gue..."
Rena langsung sibuk nyari tissue.
Roa yang banjir air mata dan air-air lainnya refleks ngeraih selimut dan 'SROOT'
Rena menatap temannya antara sedih sama jijik sementara tanganya makin sibuk nyari tisue. Tissue ketemu dan langsung dilempar ke Roa. "Pake tissue elah jorok banget."
Roa beberapa kali mau ngomong tapi ngga bisa. Masih sesenggukan parah. Tisu satu bungkus kecil langsung habis dan Rena harus nyari-nyari lagi.
Lima belas menit kemudian baru nangis Roa berhenti dan cewek itu mengahiri tangisannya dengan ketawa ngakak. Mungkin banyak orang yang akan ngira kalau Roa aneh kalau ngeliat kelakuannya barusan.
Tapi Rena tahu ketawanya Roa itu untuk menutupi fakta kalau cewek yang dikenal masa bodoh itu juga masih punya hati. Dan hati Roa juga punya batas maksimal untuk nerima semua perlakuan yang mengecewakan. Siapa sih orang yang bisa semasa bodoh itu bahkan waktu dicuekin berkali-kali? Mungkin cuma Roa yang bisa. Meski cewek itu juga harus pura-pura kuat.
"Udah-udah jangan nangis. "Rena senyum menenangkan. "Ada yang bilang cinta itu ngga salah. Yang salah orang sama waktunya aja. Dan gue percaya lu deserve better sist."
Dan seperti anak kecil, Roa ngangguk-ngangguk patuh.
Hm.... apakah Roa musti mencari mangsa yang lain? Atau tetap ngegasin Joshua?
Gimana menurut kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Red | Joshua X Roa
Fiksi Remaja"Percintaan anak MIPA itu kelabu. Soalnya jumlah cewek sama cowok rasionya 3:1"( Roa) "Kalau alasan kamu suka saya karena saya baik, saya sarankan kamu berhenti sekarang"(Joshua) Cover by @xaraZH