Aku tidak tau cara membenci senin dengan baik
Ia terlalu lucu
Aku ingin meneriakinya
Tapi ia terlalu manis
Aku mendengar doa-doanya lewat bibir yang tertempel di udara
Aku menyesap kidungnya ya g terhamhur di tiap bulir kepingan darah
Bukankah ia terlalu indah
Biru,biru menggenanh di jiwa senin yang abu-abu
Yang tertatih pada titah-titah
Yang tengah menyibak pada hingar-hingar
Namun aku tetap mencintai senin
Jangan tanya kenapa
Ia layak untuk itu

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk sebuah rasa yang tak dapat di eja
PoesiaYang tulis dengan tulus. Yang ada dan tak sanggup ter-eja