Untuk sebuah rasa yang tak dapat di eja

Terimakasih

Terimakasih karena memperlakukan ku seperti sampah.
Sumpah,demi serapah yang belum sempat tertumpah,aku berdoa kau selalu raja,agar tetap kau temui manusia yang siap jadi penampung tanda seru mu yg tidak pernah terduga dan tidak pernah terbaca

Terimakasih karena memperlakukan ku seperti babu.
Lalu,dengan beribu kelu di bibir dan hati ku aku berseru,pada setiap hati yang akhirnya memilih pergi karena tak pernah tau kenapa ia dimaki dengan aksara yang tertera di wajah keruh yang bukan karena sesiapa. Sampai jumpa,terimakasih telah bersedia diam walau tak lama.

Terimakasih karena telah memperlakukan aku dengan diam.
Kelam,hati ku sudah berubah hitam. Ada luka yang lama di obati sendiri lalu kau siram dengan
Garam. Sempurna. Dan akhirnya semua cerca harus tetap ku terima. Karena kau ratu dan aku babu.

Terimakasih karena bisa menghujam ku dan berpesta dengan yang lainnya.
Kau luar biasa. Lalu akulah pendusta dan kau penyelamat umat di dunia. Aku pendosa dan kau cikal bakal penghuni surga.

Aku pergi. Aku tak ingin pamit. Tak ingin bilang sampai jumpa. Tak ingin lagi menganggap mu ada.