Aku tau

12 2 0
                                    

Harus dinamai apa
Tak terlalu oranye
Tak jua merah menyemu
Tak cukup di panggil jingga
Di ramai yang sama
Tak tertangkap sunyi yang haru biru dalam senyum ku
Bisa liat aku sekarang ?
Kira ku bisa
Nyatanya, terketuk pun tidak
Segala peluk, tawa, masa mengurai detik bersama
Hanya sepi yang bersandiwara
Marah merah ber na na na
Kecewa berwarna - warna ber la la la
Berulang, berkali
Dengan lirih, sedikit teriak, lompat - lompat
Tak tertangkap
Berlalu
Terbiar semakin liar
Hati ku bisu
Hati mu tuli
Rasa hanya rupa - rupa yang pura - pura
Tak terpahami
Terkubur bersama luka - luka
Yang liku - likunya tak pernah tidur di pikir ku
Di nina bobo kan ia terjaga
Di teriaki dia tertawa
Di tawarkan damai ia tanya apa bisa
Setiap sapa
Hanya cerita yang akan tersapu
Aku tau
Karenanya
Aku teriak pada hati yang terbuka
Yang mendengar
Yang tak menghakimi ku sebagai pendosa
Yang tersenyum
Yang tak menuduh ku dengan prasangka
Yang diam
Yang membiarkan ku lelap dalam jutaan kata di peluknya
Aku membiarkan semesta mengirim segala mantra
Membiar diriku di larung samudra rindu
Tak padam bara ku pada hujan
Tak hilang senja ku pada malam
Disana di miliaran umpat yang rapat
Ada sanjung yang memeluk ku erat

Untuk sebuah rasa yang tak dapat di ejaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang