(15)Kesedihanmu

2.1K 88 4
                                        

🍳🍳

Walau aku tak sepenuhnya mengerti ceritamu. Aku bingung. Nggak mudeng.

Tapi aku selalu mengerti bagaimana perasaanmu. Kesedihanmu. Aku tahu.

Karina Valenssia

🍳🍳

"LO nggak bakalan ngerti, udah diem."ucap Kevin kesal.

"Ish! Karin pasti ngerti. Bahkan perkalian satu sampe sepuluh aja Karin ngerti."

"Anak sd mah juga tau. Dasar bocah,"Kevin memelankan kata-kata terakhirnya. Cewek di sampingnya tahu apa yang Kevin katakan langsung cemberut.

"Bocah. Bocah. Bocah. Akulah bocah cantik dari planet pluto yang pakai baju hijau bertuliskan Rinso sekali kucek keren seantero galaksi bima sakti dan sekitarnya.."Karin menyanyi sambil mengerap. Kevin berdecak kesal.

Ya Rob. Berilah hambamu ini kuping budeg biar gak bisa denger ini burung gereja nyanyi. Batin Kevin sambil menggelengkan kepalanya.

"Kak Kevin, suara Karin bagus kan? Karin jago ngerap kan? Iya kan? Iya lah!"

"Apaan sih lo?"

"Nggak apa-apa kalau Kak Kevin masih malu ngakuin kalau Karin calon pacarnya Kak Kevin."

Kevin menghela nafas lagi. Entah ini yang keberapa kalinya. Ia benar-benar bisa stres berat jika berdekatan dengan Karin yang sedengnya nauzubilah.

"Kak Kevin ada masalah ya?"tanya Karin sambil menatap Kevin dalam.

"Kenapa? Emang lo nggak punya masalah?"

"Punya. Karin punya masalah. Masalahnya Kak Kevin gak pernah bilang kangen ke Karin. Gak pernah bilang sayang ke Karin. Gak pernah bales chat Karin. Gak pernah senyum ke Karin. Gak pernah bosen marah-marahin Karin. Gak pernah-"

"Iya-iya gue tau."ucap Kevin langsung memotong kalimat Karin. Ia tak mau mendengar ocehan panjang gadis ini lagi.

"Kak Kevin kalau punya masalah cerita sama Karin. Buat apa dipendam jika tidak menyelesaikannya? Buat apa sok menyembunyikan jika ekspresimu mengatakannya? Buat apa menambah beban jika sebenarnya beban itu bisa di singkirkan?"

"Karin, udah deh. Gue pusing denger lo omong terus."Kevin memijit pelipisnya.

"Maaf,"

"Hm.."

"Kak Kevin beneran gak mau cerita?"

Kevin menggeleng pelan. Mereka terdiam sesaat. Seperti membiarkan angin berlalu sebentar. Kemudian, Karin membuka mulutnya lagi.

"Rasa sakit itu anugrah terindah kak. Masalah itu karunia terhebat yang pernah ada."ucapan Karin kali ini dapat membuat Kevin mengalihkan perhatiannya ke gadis di sampingnya.

"Rasa sakit itu memberi kebahagiaan. Karena sakit itu sebuah persiapan kebahagiaan."

"Masalah itu memberi warna hidup. Tanpa masalah hidup gak enak. Cuma flat."

"Sakit mendalam itu artinya persiapan yang besar untuk kebahagiaan yang besar."

"Masalah besar itu artinya kamu salah satu orang yang istimewa akan merasakan suatu kebahagiaan yang belum pasti orang lain miliki."

"Lo kesurupan setan baik, ya?"tanya Kevin bingung. Karin langsung saja melotot. Ia pun segera berdiri dan berlari menjauhi taman dengan langkah panjang. Sekali lagi, Kevin dibuat bingung dengan perilaku Karin.

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang