(23) Gadis pemalas

1.7K 68 1
                                    

🍳🍳

Melakukan sesuatu terasa sangat berat karena mu

Karina Valenssia

🍳🍳

SEJAK Karin menghampirinya tadi, gadis itu tak beranjak dari tempat tidurnya. Sepertinya ia benar-benar sakit hati tentang apa yang Kevin katakan.

"Karin?"tanya Sungut bingung karena Karin berlari ke arahnya sambil menangis.

"Kak Sung! Karin hiks..mau pulang hiks.."ucapnya sambil menatap Sung penuh harap.

"Ayo!"tanpa bertanya kenapa Sungut langsung mengiyakan saja.

"Karin.. gue belom puas."ucap Linda dengan wajah yang sok sedih. Ia tiba-tiba datang pada Karin lagi. Karin mencoba mengabaikannya dan langsung naik ke motor Sungut. Ia mencoba menahan tangisannya.

Sampai sekarang Sungut sudah tak bingung lagi kenapa. Tanduk sudah menceritakan semuanya padanya. Tanduk juga berada di dalam teater tadi. Sungut marah pada Kevin karena berani mengatainya seperti itu. Namun, ia juga mengenal Kevin. Tak mungkin hanya masalah sepele ia bisa marah seperti itu.

"Karin.. makan, yuk!"bujuk Sungut sambil mengguncang bahu Karin. Karin sedang duduk di kamarnya. Ia tak menangis namun melamun.

"Karin nggak bisa jalan. Kak Sung aja yang ambil. Karin mau telur mata sapi."ucap Karin lesu.

"Kalau Kak Sung ambil dimakan, ya?"

"Hmm.."jawabnya sambil memeluk guling bergambar menara eiffel.

Tak lama kemudian, Sungut kembali dengan satu baki berisi makanan. Ia meletakannya di nakas sambil menatap Karin yang tetap pada posisinya.

"Dimakan Karin."

"Karin gak bisa gerak. Suapin."ucap Karin datar. Sungut menghela nafas. Ini lah kebiasaan Karin. Jika ia sedang sedih ia akan berubah menjadi gadis pemalas.

Sungut langsung menyuapi Karin perlahan. Gadis itu juga menurut saja membuka mulutnya. Namun, matanya masih melamun.

"Kak Sung bilang juga apa. Gak usah deket-deket Kevin."ucap Sungut di sela menyuapi Karin.

"Hmm.."

"Besok nggak usah ketemu sama Kevin."

"Hmm.."

"Nggak usah bawain keju bawain makanan."

"Hmm.."

" Nggak usah telpon."

"Hmm.."

" Nggak usah chat."

"Hmm.."

"Lagian lo juga sih pake drama tabrak-tabrakan lagi."

Karin menoleh menatap Sungut datar.

"Karin emang drama tapi Mita beneran nabrak Karin."ucapnya dingin. "Udah Karin.. percuma kamu ngomong jelasin. Nggak bakalan ada yang percaya. Mending kamu diem biar suaranya nggak habis."ucap Karin pada dirinya sendiri.

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang