(41) Kevin ngamuk 2

1.8K 67 4
                                    

🍳🍳

Bukannya gue gak mau, tapi gue terlalu pengecut buat ngungkapinnya.

~Kevin Albano Fahriz

🍳🍳

"Oke gue terima!"

KEVIN langsung mematikan telponnya. Matanya menatap tajam ke jalan raya depan sekolahnya. Ya, ia belum pulang sejak tadi. Ini sudah hampir petang tapi ia tak berniat pulang untuk melepaskan lelah. Ada sesuatu yang lain yang lebih penting.

🍳🍳


Karin melemparkan tasnya yang berat pada Sungut yang sedang bergulat di lantai bersama Tanduk.

"Aduh!!" Tanduk berteriak karena tas itu malah terkena kepalanya.

"Maaf Kak Tan." Ucap Karin kesal lalu ikut duduk di sebelah Ana yang menonton televisi.

"Adek lu tu! Kenapa?" Tanya Tanduk yang dijawab gelengan kepala oleh Sungut. Sungut pun kembali mencekik leher Tanduk dengan geram.

"Nyerah gak lo, nduk?!"

Tanduk melotot sambil mencoba memukul Sungut berkali-kali.

"Karin kenapa?" Tanya Ana.

"Kak Kevin marah lagi."

Sungut yang hampir saja menang pergulatan langsung diam menguping. Saat itu juga Tanduk langsung membalikkan keadaan.

Tanduk menduduki punggung Sungut sambil menekuk kedua tangan Sungut ke belakang tubuhnya.

"Marah kenapa?"

"Karin pulang bareng Alan." Jawabnya lirih, ia tahu bahwa ia yang salah.

"PANTES!!" seru Tanduk, Sungut, dan Ana berbarengan membuat Karin cemberut. Sepertinya tidak ada yang mendukung dirinya.

"Jangan deket-deket Alan." Ucap Sungut penuh peringatan.

"Alan baik sama Karin." Belanya.

"Dia playboy." Lanjut Tanduk.

"Lagian Karin gak suka Alan. Buat apa peduli."

"Tapi, Kak Kevin gak suka lo deket Alan." Tutur Ana membuat Karin diam. Karin mendengus kesal.

"Udahlah, gak usah bahas lagi!" Serunya lalu berdiri dan pergi ke kamarnya dengan langkah kesal.

Karin menutup pintu kamarnya perlahan lalu bersandar padanya.

"Karin tau Karin salah." Lirihnya lalu memilih duduk di tepi ranjang. Tanpa membuka sepatu maupun seragam ia tidur di atas kasurnya.

Salahkah ia jika ia pergi bersama cowok lain sedangkan ia memang tak memiliki hubungan khusus dengan Kevin? Jika ia teman Kevin maka ia teman Alan, bukan?

Tak lama matanya tertutup rapat karena lelah entah memikirkan apa.

🍳🍳

Malam itu Tanduk dibuat terkejut dengan telpon dari seseorang yang biasa mengatur jadwal balapan setiap malam.

"Apaan Tan?" Tanya Sungut penasaran. Ana sudah pulang ke rumahnya karena tak enak di rumah Sungut hingga larut malam.

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang