(25)Membolos

1.8K 73 1
                                        

🍳🍳

Tak perlu meminta maaf. Aku tahu aku yang salah.
Aku memang selalu salah.
Ber-terima kasih lah karena aku tak perlu berada di dekatmu lagi.

Karina Valenssia

🍳🍳

KARIN langsung terduduk lemah di depan pintu rumah. Rina yang melihatnya langsung terkejut dan menghampirinya segera.

"Karin, kamu kenapa?"tanya Rina khawatir.

"Karin?"panggil Sungut bingung.

Karin terlihat seperti mayat hidup. Matanya sangat sayup. Wajahnya sangat..

"Karin kenapa?"tanya Nawas bingung. Sungut menggeleng tak tahu.

"Karin ngantuk mau tidur."jawab Karin sambil menutup matanya dan langsung merebahkan diri di lantai.

"Karin kok tidur dilantai, sih?"tanya Rina.

"Sung, bawa ke kamar!"perintah Nawas. Sungut pun mengangguk.

"Karin gak mau ke kamar!!"teriaknya menghentikan tindakan Sungut.

"Kok gak mau, sih?"tanya Sungut bingung.

"Karin mau bobo di sini. Udah PW."jawab Karin tanpa membuka mata.

"Kalau bobo di sini kamu bisa sakit."

"Kalau Karin sakit, gak usah dipercaya. Karin bohong."jawabnya lirih.

"Sung, Karin kenapa?"tanya Rina dengan nada menuntut. Sungut menggaruk kepalanya bingung. Apa ia harus mengatakan semuannya itu? Atau tetap diam?

"Nanti kalau Karin udah tidur pulas, pindahin dia ke kamar, oke?"bisik Nawas pada Sungut. Sungut melotot. Jadi, ia harus menunggu Karin hingga ia tertidur?

"Sung, kamu kok babak belur gitu? Habis berantem kan?"tebak Rina dengan mata menyipit.

Sungut menghela nafas. Akhirnya, ia terpaksa menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya. Semuanya. Tentang ia berkelahi dan sebab Karin menjadi malas.

"Dasar anak remaja!"gumam Nawas kesal.

"Kamu lagi! Sok-sok jago berantem segala!"seru Rina sambil menonyor Sungut. Sungut hanya meringis.

"Oh, iya.. kamu selama ini bukan main ke rumah Tanduk tapi ke club, ya?"tebak Nawas dengan muka garang. Sungut terbelalak.

"Haa.. i-itu cuma main kartu."jawab Sungut gugup.

"Bocah milenial, nakal, nakal!"seru Nawas sambil menjitak Sungut berkali-kali.

"Ampun pa! Ampun!!"

🍳🍳

"Karin?"panggil Sungut sambil mengoyang-goyangkan pundak Karin.

Sejak semalam, Karin terus tidur di lantai depan pintu. Ketika Sungut ingin memindahkannya, Karin langsung terbangun. Ia sudah berkali-kali melakukannya. Akibatnya, ia tak tidur dengan benar semalam.

"Ini udah pagi, mau sekolah nggak?"tanya Sungut lagi.

"Karin capek. Karin mau bolos."jawabnya lirih.

KARIN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang