Happy reading ❣️
Typo bertebaran"Aku rindu kalian yang dulu"katanya dengan serak.
"Non ini makannya"kata bi asi dari luar.
Sura menghapus air matanya dan membukakan pintu untuk bi asih.
"Ini Non di makan yah maaf bibi gak bisa temanin soalnya masih banyak pekerjaan"
"Iya Bi gapapa"kata Sura setelah itu ia kembali ke kamarnya Sura memandang senampan makanan yang di bawa oleh Bi asih nafsu makannya seakan hilang
Sura memutuskan untuk kembali Tidur.
💔💔💔
"SURAAAAA"teriak Ibu Sura di luar kamar Sura.
Dorr
Dorr
DorrAnggap saja bunyi gedoran pintu.
Sura yang masih terlelap terkejut akan suara gedoran pintu yang di sebabkan oleh ibunya ia berjalan dengan gontai untuk membukakan pintu kamarnya.Ceklek..
"Ad-"belum sempat Sura menyelesaikan kalimatnya, ibunya langsung menariknya masuk kedalam kamarnya.
"SINI KAMU DASAR GAK BERGUNA"bentak ibu sura.
"K-kenapa Bu?"Kata Sura terbata sebab ia tidak mengerti kenapa ibunya bisa marah-marah kepadanya.
"KENAPA-KENAPA! TAU GAK GARA-GARA KAMU KOTORIN BAJU SAYA, PERTEMUAN SAYA SAMA CLIEN SAYA BATAL DAN KAMU TAU PERUSAHAAN SAYA RUGI BESAR"murka Ibunya.
"M-maaf"lirih Sura.
Hanya itu yang bisa ia katakan sebab dirinya benar-benar tidak sengaja melakukan itu kalau ia tau akan terjadi kejadian seperti ini ia tidak akan Turun mengambil makanan.
"SINI KAMU"ibu sura menarik Sura Masuk ke Toilet dan mencelupkan kepala Sura ke dalam bak mandi yang berisi air.
"BU CUKUP"kata seorang lelaki tegas yang Berdiri di belakang mereka berdua bukan cuma 1 Melainkan ada saudari kembar Sura dan kakak laki-lakinya yang menyaksikannya di siksa oleh ibunya bukannya menolong saudaranya hanya menatapnya dengan senyum miringnya. MIRIS.
Akhirnya mau tak mau ibunya menghentikan aksi gilanya itu Sura
Sudah lemas untung saja ayahnya datang jika tidak ia akan mati kehabisan nafas.Plak
Suara tamparan menggema di dalam toilet yah lagi-lagi Sura di Tampar oleh ibunya namun Sura hanya diam bukannya tidak ingin melakukan perlawanan hanya saja di sini dia sendiri tak ada yang membelanya.
Ibu sura pergi meninggalkan kamar Sura dengan amarah yang masih di dirinya.
"Kamu kenapa? Hah? belum puas kamu buat saya dan istri saya menderita? Kenapa? Kenapa kamu lakukan itu semua? Apa yang kamu butuhkan? Kamu ke kurangan uang? Berapa biar saya kasih dan Berhenti Mengganggu keluarga saya"Kata ayah Sura setenang mungkin tapi Sukses membuat hati Sura seperti tercabik-cabik.
"Keluarga? Terus kalian anggap aku apa? Benalu?"batin Sura menangis.
Setelah itu ayahnya meninggal kamar Sura Menyusul ibunya.
"Cih emang yah kalau kita hidup serumah sama Pembunuh bawaannya kena sial Mulu"Ketus sari.
"Anak sial"kata Kevin
Setelah itu mereka berdua juga meninggalkan Sura sendirian nampaknya Sura Memang di takdirkan untuk sendiri dan Sura sudah Terbiasa sendiri baginya buat apa hidup di keramaian jika hanya membuat kita sakit dan mati perlahan?.
"Aku gak butuh harta atau sesuatu yang berharga yang aku butuh kasih sayang dari kalian aku bukan pembunuh tapi bagai mana caranya agar kalian percaya?"lirih nya .
Sura berdiri dari duduknya dan berjalan menuju nakas mengambil sebuah pisau kecil dan membawanya masuk ke dalam toilet.
Sura memandang nanar pisau yang ada di genggamannya, haruskah ia melakukan itu semua? Jika membuat nya tenang maka dia akan melakukan nya!
Sura menyalahkan shower (maaf kalau salah) dan mulai menggores lengannya, Yah! Sura melakukan nya Dara Segar mengalir dari lengannya bersamaan dengan rasa sakit yang ada di hatinya.
Setelah 30 menit ia keluar dari kamar mandi mengganti bajunya dan mengobati tangannya dan ia tak lupa memberikannya perban setelah itu ia memutuskan untuk tidur.
Hari ini ia sangat lelah,lelah batin dan fisik;).
Part 05 selesai 🎉🎉
Author nangis Lo Ngetiknya🤧
Jangan lupa V and c 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE (Tamat)
Teen FictionKisah seorang gadis yang hidup di keluarga yang sangat kaya raya akan tetapi gadis tersebut tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dari keluarga nya banyak caci makian yang ia dapat dari keluarganya akan tetapi ia terus Menjalani hidupnya walaupun ban...