21

43.3K 2.8K 50
                                    

Happy reading ❣️
Typo bertebaran

Silahkan Di Coment jika ada typo😉

"Aku tau itu kakak yang ngusap kepala Rara Makasih yah kak Rara sayang banget sama kakak, Rara Pamit yah kak"Sebelum pergi Sura menyempatkan diri untuk berdoa.

Setelah itu ia memutuskan untuk pulang ke apartemennya.

Beberapa menit kemudian ia sudah sampai di apartemennya saat memasuki apartemennya Sura di kejutkan dengan kehadiran seseorang.

"Ngapain Lo?"tanya Sura dingin.

"Sari masuk rumah sakit"kata Kevin.

"Urusannya sama gue apa?"tanya Sura santai.

Kevin berusaha menahan emosinya.

"Dia butuh donor darah"kata Kevin

"Ya terus??? Gue harus apa? Donorin darah??"kesal Sura.

"Iya! Lo harus donorin darah"kata Kevin.

"GUE ENGGAK MAU!"bentak Sura membuat Kevin semakin emosi.

PLAK

Sura memegangi pipinya yang terasa panas karena tamparan keras dari Kevin.

"gue enggak mau Adek gue kenapa-napa karena Lo! Cukup kakak gue yang pergi Karena Lo Bunuh! sekarang ikut gue! Lo harus Donorin darah Lo"kata Kevin penuh penekanan.

"Gue bukan Pembunuh"kata Sura penuh penekanan.

"LO PEMBUNUH! AKAN TETAP JADI PEMBUNUH! SEKARANG IKUT GUE KE RS"bentak Kevin menarik Ralat menyeret Sura keluar dari apartemen.

Sura pasrah jika ia harus mendonorkan darah nya untuk sari.

Sesampainya di RS Sura melihat ibunya Menangis di samping sari, ia tersenyum miris Ketika mengingat waktu ia terbaring sakit orangtuanya tidak peduli dengannya.

"Mah ini Sura"kata Kevin.

"Cepat bawa dia ke ruangan yang sudah di siapkan sama suster"kata ibu sura memandang Sura dengan tatapan sinis.

Setelah mendonorkan darahnya Sura duduk di depan kamar sari koridor rumah sakit ini terlihat sepi, entah kenapa setelah mendonorkan darahnya tubuhnya menjadi lemas Bahkan berdiripun rasanya tak sanggup.

"Duh mana gue gak bawa mobil lagi"gerutunya.

Ia memutuskan untuk naik taxi saja untungnya uang sakunya belum berkurang mengingat tadi ia keluar dari sekolah.

Sura berjalan menuju halte yang jaraknya lumayan jauh, rasa pusing menjalar di kepalanya, penglihatannya mulai kabur kakinya juga sudah tak kuat untuk berjalan lagi.

Saat tubuhnya ingin tumbang tangan kekar melingkar di pinggangnya,menahan tubuhnya yang akan jatuh.

"Eh Lo kenapa?"tanya lelaki itu.

"S-sorry gu-gue gak sengaja"kata Sura masih memegang kepalanya.

"Iya santai aja, eh Lo duduk aja dulu muka Lo pucat banget"kata lelaki itu.

"Gak usah gue mau pulang"kata Sura.

"Yaudah Gue anterin"kata Lelaki itu.

"Tenang gue gak bakal ngapa-ngapain"katanya.

Akhirnya Sura setuju ia di antar pulang sebab rasa sakit di kepalanya semakin bertambah.

Di perjalanan Sura memejamkan matanya karena sakit di kepalanya itu sesekali ia Meringis.

"Lo yakin gak mau ke RS?"Tanyanya.

"Iya palingan ntar sembuh kalau minun obat"kata Sura

"Yaudah, ini rumah Lo di mana?"tanyanya.

"Lo belok kiri aja ntar ada apartemen Lo berhenti di situ"kata Sura.

Tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di depan apartemen Sura.

"Makasih yah"kata Sura.

"Iya sama-sama"

Saat Sura hendak keluar Lelaki itu Mahan tangan Sura.

"Eh, sorry gue cuma pengen kenalan"katanya

"Oh gue Sura Alexander panggil Sura aja"

"Kalau gue Varenza Panggil Varen aja"

"Yaudah sekali lagi makasih yah Varen"kata Sura.

"Iya"kata Varen Sambil Tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

"Manis"batin Sura.

Sura Berlari masuk ke dalam apartemennya ia tidak sabar untuk segera merebahkan diri di atas kasurnya.

Varen yang melihat Sura Berlari Tersenyum tipis.

"Cantik"pujinya ..

Sura memandang seseorang yang tengah berdiri di depan kamarnya, seseorang yang beberapa waktu lalu membuat hatinya sakit.

"Ngapain Lo?"tanya Sura.

"Aku mau minta maaf Ra"kata Adrian.

"Udah gue maafin"ketus Sura.

"Enggak! Lo belum maafin gue, iya emang gue nembak Lo itu karena dare tapi sekarang gue sadar ternyata gue sayang dan cinta sama Lo tulus"kata Adrian.

"Kasih gue kesempatan"kata Adrian memohon.

"Mendingan Lo pulang gue mau istirahat"kata Sura

"Tapi Ra"rengek Adrian.

"Gue mohon Lo Balik sekarang gue capek mau istirahat"kata Sura.

"Huuufft yaudah gue Balik, Lo istirahat yah"kata Adrian mengusap pucuk kepala Sura.

Sura memandang punggung Adrian yang semakin lama semakin hilang di pandangannya.

Setelah membersihkan dirinya Sura Mengabil kotak P3K dan mencari obat pereda pusing Setelah itu ia memutuskan untuk tidur tak lama kemudian ia terlelap dengan nafas yang teratur.

Part 21  selesai 🎉

Di sini aku bakal kasih tau, mungkin ada beberapa di antara kalian yang baca alone bertanya kok gak ada cast nya?.

Aku emang gak kasih cast bukan sengaja tapi gak ada yang Sreg makanya aku gak kasih, tapi siapa Tau di Antara kalian ada yang mau rek cast silahkan aku juga butuh rek dari Kalian, makasih ❤️

Jangan lupa V and c 😉


ALONE (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang