Tiga-Wake up

2.3K 168 37
                                    

Hari sudahlah pagi. Sinar sang surya masuk menelisik dengan berapi-api, menerangi setiap sudut ruangan yang tak terlalu kecil itu. Menyapa dengan hangat permukaan wajah seorang namja yang masih setia dengan tidurnya.

Namja yang tertidur di sofa itu melenguh dan memaksakan matanya untuk terbuka. Beberapa kali mengerjap pelan untuk menyesuaikan retinanya yang rapat dengan itensitas cahaya disini.

Pemuda bernama Jungkook itu mendudukkan dirinya, melirik sebentar ke arah jam dengan jarum yang sudah menyentuh angka 8, lalu melihat sebuah gundukkan di atas kasurnya.

Bibirnya mengulas senyum tatkala menyadari jika temannya masih nyenyak dengan selimut yang menutup dirinya hingga batas leher. Kemudian namja itu berjalan ke arah seseorang yang masih tertidur, mengusap surai coklatnya dengan lembut, lalu tertawa kecil. Entah karena apa. Hanya saja, ekspresi Taehyung saat tertidur itu benar-benar lucu menurutnya.

Jungkook sebetulnya berniat untuk membangunkan Taehyung. Namun dia membatalkan niatnya saat mengingat apa yang terjadi dengan pemuda itu kemarin. Yeah, pasti namja itu sangat lelah dan butuh istirahat.

Jungkook memutuskan untuk membersihkan dirinya karena setelah berjalan-jalan tadi malam—sebelum akhirnya menemukan Taehyung— dia tak sempat mandi dan dirinya terlalu malas untuk itu.
.

Hanya berselang setengah jam, Jungkook berjalan ke kamarnya dengan tangan yang masih sibuk mengusak rambutnya dengan handuk.

Cklek..

Jungkook mengernyit dengan tawa kecil yang lolos dari bibir plum-nya. Pasalnya, dia melihat Taehyung meringkuk dengan selimut yang entah sejak kapan hanya menutupi pinggangnya.

Namja berambut coklat itu sangat lincah saat tidur rupanya.

Jungkook berjalan, menggantungkan handuknya di belakang pintu, lalu menaikkan selimut hingga kembali menutup tubuh Taehyung. Matanya menyipit saat melihat cukup banyak luka di wajah namja itu.

"Lukamu banyak juga. Lebih baik aku obati selagi dia masih tertidur." Jungkook kemudian berdiri, menuruni tangga, dan tersenyum saat melihat seorang yeoja tengah berjalan sambil menyisir rambut panjangnya.

Jungkook meneruskan perjalanannya menuju ruang keluarga. Menghampiri sebuah lemari. Yeoja itu menoleh dan mendapati Jungkook disana.

"Eoh, Kookie.  Kau sudah bangun rupanya. Tumben kau mandi jam segini. Apa anakku sudah sarapan hm?" Tanya yeoja itu sambil tersenyum dan mencubit pipi Jungkook gemas.

"Aku sedang mood saja, Eomma. Oh ya, mana kotak p3k? Biasanya ada di sini." Yeoja yang bernotabene sebagai ibu Jungkook itu mengernyit, lalu memperhatikan sang anak dari atas sampai bawah.

"Kau terluka, Kookie? Mana yang perlu di obati? Biar Eomma yang mengobatimu." Tanya Nyonya Jeon dengan nada panik. Sedangkan Jungkook justru tertawa geli.

"Kenapa kau tertawa, Kook? Eomma serius." Yeoja itu melipat kedua tangannya. Tawa Jungkook seketika berhenti.

"Bukan aku yang terluka. Aku lupa memberi tahu. Semalam, aku membawa temanku kesini. Dia terluka. Aku tak sempat mengobatinya tadi malam karena aku sudah sangat mengantuk." Jelas Jungkook.

For My Boy-[Kth×Jjk] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang