.
.Jungkook memasuki kamarnya dan langsung disuguhi pemandangan Taehyung yang sedang memainkan ponselnya.
"Kim sialan! Kau memakai ponselku tanpa izin!" Jungkook lalu merebut ponsel itu dan merengut kesal. Taehyung yang melihatnya hanya terkekeh sambil menggaruk belakang kepala yang tak gatal sama sekali.
"Aku hanya mengabari eomma-ku, Jungkook. Aku harus bersiap-siap untuk dimarahi saat pulang nanti." Taehyung menatap malang pada pantulan dirinya di cermin besar itu.
"Daripada kau tak mengabarinya sama sekali. Ck," Jungkook lantas melemparkan sehelai kain ungu dan POH! Tepat menutupi wajah Taehyung. Namja berambut coklat itu hanya berteriak kesal.
"Mandi sana! Pakai bajuku saja karena aku tahu kau tak bawa baju! Jangan bilang jika kau juga sulit untuk mandi!" Jungkook melipat kedua tangannya sambil mendudukkan diri di samping Taehyung.
"Enak saja! Aku masih bisa mandi tau!" Taehyung merengut lalu beranjak. Dengan sebuah ringisan kecil saat dia bangkit tentunya.
Saat di ambang pintu, Taehyung berhenti dan berbalik menatap Jungkook. Namja kelinci itu hanya mengangkat alisnya tanda dia menanyakan perihal Taehyung yang tak terus berjalan.
"Jeon, antar aku hehehe..." Taehyung terkekeh.
Jungkook membolakan matanya, "Mwo?! Aku tak sudi memandikanmu, Tae! Cih, menjijikan sekali!" Taehyung mengusak surainya frustasi. Baiklah, dia mengakui jika Jungkook itu tak terlalu pintar, tapi apa dia sebodoh ini sehingga tak mengerti arti 'mengantar'?
"ANTAR, JEON! ANTAR! Astaga. Dasar kelinci aneh." Taehyung menghembuskan nafasnya gusar.
"Alien pabbo!" Umpat Jungkook lalu beranjak menghampiri temannya itu.
Jungkook pun segera menuntun tangan Taehyung dengan kasar. Membuat empunya sedikit meringis sakit. Bukan, bukan karena cengkraman tangan Jungkook. Tapi karena gesekan bokong dengan celananya yang sedikit singset, membuat rasa sakitnya kembali terasa.
.
."Dasar alien.. huft.. kenapa dia lama sekali?" Jungkook terus mondar-mandir di depan pintu kamar mandi. Okey, dia kebelet sedari tadi.
Salahkan orang tua pemuda Jeon yang hanya membangun satu kamar mandi, dengan toilet yang bersatu di dalamnya.
Untung saja Nyonya Jeon sedang ke pasar sehingga Jungkook dapat bebas mengumpati teman aliennya itu.
"Taehyung! Cepat sedikit! Panggilan alam ini!!" Jungkook menggedor pintu kamar mandi itu lebih kencang.
"Sebentar bodoh!" Sebuah umpatan dilayangkan Taehyung dari dalam. Sehingga suaranya menggema.
"Plis! Jangan solo dulu Kau! Nanti saja di lanjut permainan-nya selepas aku keluar! Taehyung!" Bahkan sekarang Jungkook tengah melompat-lompat sambil memegangi perutnya yang terasa sakit sejak setengah jam lalu.
Cklek..
Taehyung keluar dari kamar mandi dan langsung menyambut Jungkook dengan tatapan membunuh. Jungkook hanya terdiam. Setidaknya penampilan Taehyung itu sukses membuatnya sulit fokus. Hanya memakai handuk pemberian Jungkook di bagian bawahnya saja. "Seenak jidat kau berbicara, Jeon! Aku tak suka bermain solo!"
Namja kelinci itu tersadar. Namun dia tak menggubris ucapan Taehyung sedikit pun. Dia justru segera mendorong namja itu, lalu masuk, dan menutup pintu dalam sekali dorongan keras.
Taehyung tersentak kaget, lalu berbalik sambil mengendikkan bahu acuh. "Ada-ada saja kelinci bontot itu."
Namja yang baru selesai mandi itu pun langsung menaiki tangga sambil sesekali membenarkan handuknya yang merosot.
KAMU SEDANG MEMBACA
For My Boy-[Kth×Jjk] [END]
Roman pour Adolescents[Completed] Book 1 from 'The Dream Of Star' series. Genre: Just fiksi, Drama, romance (maybe) "Ketika aku sendiri, kemudian aku melihatmu menangis. Izinkan aku untuk jadi sandaranmu. Aku ingin menjadi orang pertama yang membuatmu kembali tersenyum...