Sembilan-Take Care Of Me

1.2K 99 32
                                    

.
.

Kim Taehyung tengah berdiam sendiri di sebuah ruangan kecil sekarang. Netranya menatap kedua jemari yang senantiasa menari-nari, bergerak kesana-kemari sesuai dengan jalan fikiran seorang Kim Taehyung. Goresan demi goresan telah dia torehkan di atas kertas putih itu.

Merangkai kata, lalu dia bubuhkan tinta sesuai isi hatinya.

Matanya bergerak lincah seiring dengan pergerakan pena. Sesekali, tangan kirinya mengambil sekaleng minuman kemasan berperisa anggur, dan meneguknya.

Sebuah kata yang dia tulis,

Beriringan dengan deretan senyum yang berkembang.

Alone

Or

Together

Lalu dalam sekali tindakan, namja itu merobek kertas tadi dengan senyum yang masih senantiasa berkembang.

Senyuman, yang juga diiringi dengan cucuran air mata dari pelupuk indahnya.

Kau tak memilih satu pun.

Kau di antara keduanya.

Menggantung.
.
.

Sebuah suara mengusik kenyamanan pemuda Taehyung yang masih lelap dalam tidurnya. Lagi lagi, guncangan kecil dilakukan dalam upaya membangunkan namja itu.

Taehyung mengerjapkan matanya pelan. Membiasakan retinanya pada cahaya yang cukup terang. Mengernyitkan kening saat netranya menangkap banyak sosok di hadapannya.

Lalu namja itu segera mendudukkan tubuhnya dengan cepat. Bibirnya mengulas senyum, bahkan tawa kecil saat menyadari bahwa mereka adalah teman-temannya.

"Wah... Kau baru bangun jam segini? Ck ck ck,, kenapa Kau tak sekolah? Kau sakit apa? Apa kau hanya malas? Aku lihat, Kau baik-baik saja. Aku yakin jika kau malas. Benarkan? Ah, alasan saja. Tapi kenapa kau baru bangun? Kau bergadang?" Seorang namja yang bisa dibilang... bantet memberondongi Taehyung dengan pertanyaannya.

Membuat pemuda berambut coklat itu membuang muka ke arah lain dengan hembusan nafas berat dikeluarkannya.

"Astaga, bahkan aku belum sempat mengumpulkan nyawaku tapi Kau sudah bertanya banyak padaku, Jimin! Huh..." sedangkan Jimin hanya bisa terkekeh sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Sejak kapan kalian kesini?" Tanya Taehyung yang dibalas kekehan dari teman-temannya.

"Sudah cukup lama. Eommamu yang menyuruh kami untuk membangunkanmu, Tae. Sebetulnya aku tak tega. Tapi setahuku, tidurmu itu seperti mayat." Satu namja lainnya menjawab sambil menekan tombol remote untuk kemudian menonton TV. Televisi milik keluarga Taehyung tentunya.

"Benarkah, Hoseok Hyung? Ah, aku jadi malu.." Taehyung tersenyum polos sebelum akhirnya mengerang kesal saat sebuah geplakan dia terima di bagian kepala sebelah kanan.

"Yak! Kenapa Kau- Jungkook?! Sejak kapan kau disini? Astaga, aku baru menyadarinya." Taehyung menatap lekat pada Jungkook.

"Jangan lihat aku seperti itu. Menjijikan. Kau membuatku gugup." Kalimat terakhir itu diucapkan Jungkook dalam hati tentunya.

"Eh ya, Joonie Hyung, Jin hyung dan Suga hyung mana? Mereka tak ikut? Sepertinya kelas 12 itu sibuk." Tanya Taehyung sambil turun dari sofa dan duduk di sebelah Hoseok.

"Jin dan Suga pergi ke toko buku. Mau beli buku masakan katanya." Jelas Namjoon.

"Tae." Itu Jimin.

For My Boy-[Kth×Jjk] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang