Tigapuluh tiga-END

2.3K 62 144
                                    

.
.

Selamat Datang di Kota Daegu

Sekiranya itulah tulisan yang Taehyung baca saat benar-benar memasuki kota Daegu. Kota kelahirannya.

Namja itu sedikit menguap karena ini sudah cukup malam. Matanya mengedar di jalanan. Sebuah senyum terulas indah di bibirnya saat melihat keindahan kota ini.

Lampu jalanan berkelip riang seolah menyambut kehadirannya. Mata Taehyung terlihat berbinar akan semua ini.

Hingga akhirnya, mobilnya berhenti di salah satu rumah disana. Hanya rumah sederhana dengan besar hampir sama dengan rumahnya dulu.

Taehyung memasuki kamarnya. Ternyata, kamar ini begitu mirip dengan kamarnya dulu. Ruangan dengan dinding dicat seperti bendera Inggris.

Sang Ibu masuk dan tersenyum saat melihat Taehyung yang begitu senang akan kamar barunya.

"Eomma sengaja membuat kamar ini mirip dengan kamarmu dulu. Eomma yakin jika kau merindukan rumah. Jadi.. ya seperti ini." Nyonya Kim mengedarkan pandangan dengan senyum menghiasinya.

Taehyung tersenyum, lalu memeluk sang ibu dengan erat. Terlalu lama dia berada di luar dan tak ada di rumah.

.
.

Pagi ini, Taehyung bersiap untuk hari pertamanya kerja di perusahaan kecil milik sang ayah. Dia tak boleh terlambat. Secara, ini kali kesatu dia bekerja, di tambah dengan dia yang merupakan anak dari pemilik perusahaan ini.

Taehyung menghampiri meja makan. Sang ibu dan ayah sudah ada dengan sepiring sarapan di hadapannya.

"Tae, ayo sarapan dulu. Ini kan hari pertamamu." Nyonya Kim tersenyum. Taehyung mengangguk lalu mulai memakan sarapannya.

.

Taehyung sedang berjalan santai di kantornya. Matanya mengedar melihat bagaimana kinerja disini. Sesekali dia tersenyum saat ada pegawai lain menyapanya.

Kepalanya menunduk saat mengingat sesuatu, "Jika aku bekerja di kantor itu, Jungkook juga bekerja disana. Ah, berfikir positif saja, Taehyung! Kau tak mungkin bisa bersama Jungkook lagi. Berhenti memikirkannya." Taehyung menggeleng, lalu melanjutkan acaranya, hingga...

Brukk

Seseorang menabrak Taehyung hingga semua berkas yang dia bawa jatuh berhamburan. Yeoja itu segera membungkuk lalu memunguti semua kertas itu.

"Tuan, maafkan saya. Saya tidak sengaja menabrak. Saya sedang terburu-buru." Yeoja itu membungkukkan badannya berkali-kali.

Taehyung menggeleng, "Tak apa. Aku juga salah karena tak melihat. Ayo bereskan berkas ini." Dia mengangguk.

Kemudian mereka berdua berdiri. Yeoja itu menengadah dan tatapannya bertemu dengan manik coklat Taehyung.

Untuk sesaat, mereka berdua terdiam akan acara mereka. Jantung Taehyung berdegup lebih cepat sekarang. Perasaan ini, perasaan yang telah lama dia kubur, mungkinkah kembali naik ke permukaan?

"Ah, maafkan aku." Taehyung mengalihkan pandangannya. Sebetulnya dia ingin tertawa karena pipi yeoja itu bersemu.

"Hey, namamu siapa?" Tanya Taehyung dengan lembut.

Yeoja tadi mengangkat wajahnya untuk menatap Taehyung. Dia tersenyum. Dan bahkan Taehyung terlelap bersama senyuman manis orang itu.

"Kim Jennie. Anda bisa memanggil saya Jennie. Umm, maaf, Tuan. Saya harus melanjutkan pekerjaan." Taehyung hanya mengangguk saat Jennie melewatinya dengan terburu-buru.

Matanya menatap punggung Jennie yang mulai menjauh. Sebuah senyum manis kembali terpatri di wajahnya.
Sekarangkah waktunya dia untuk bangkit? Apa sudah waktunya dia untuk menata hidup yang baru?

Taehyung menunduk saat jantungnya kembali berdegup kencang.

"Kim Jennie. Cantik."

.
.

Apa ada orang spesial di hatimu?
Setelah dia pergi, hidup harus terus berjalan.
Tanda tanda keberadaannya,
Perlahan lenyap oleh hidup yang sunyi.
Jarak dan masa muda yang indah itu,
Telah berubah menjadi kenangan yang memudar.

Layu secara perlahan.

Pada akhirnya kau dan aku... saling menghilang bersama embun di pagi buta.

Dalam perputaran waktu,
Kita berputar mengitari lingkaran.
Akankah orang itu berada di posisi semula?

Menunggumu?
.
~
.
Come infront of me like you did yesterday,
I still wonder, wonder beautiful story,
I still wonder, wonder best part,
I still wonder, wonder next part,
I leave it in black and white.
.
.
-~_END_~-
.
.

Assalamu'alaikum!

Alhamdulillah, beres juga cerita ini dalam 72 chapter. Whuaa.. aku rencananya cuma mau bikin 40an, tapi ternyata selalu saja seperti ini.

Ah, ini jadi cerita taekook keduaku. Bagaimana cerita ini menurut kalian? Komen dipinggir ya...

Oh ya gais, aku ga pernah nyangka kalau disini taekooknya bisa pacaran. Huh,, aku jadi malu sendiri wkwk.-/plak

Tapi jujur, aku suka banget kalau merekanya pacaran jadi ya,, begini deh.

Maafin kalau endingnya gini ya hehehe.. maapin kalau taekooknya ga bersatu. Karena kan laki2 dan laki2 itu dalam hakikatnya gabisa nyatu wkwk. Jadi ya,, mohon maap aja ya. Aku pasang mereka di ending itu jadi normal lagi hehehe...

Oke, mungkin hanya sekian dari fanfict ku kali ini.

Hope you guys can take a lesson from this story..

Please, maafin kalau ceritanya aneh atau.. menggelikan(?)

Makasih buat kalian yg udah setia vomment dari awal.

Untuk silent readers, sini dong! Terakhiran loh ini.. wkwk. Untuk kalian pun, aku ucapin makasih karena udh nambahin jumlah readers disini.-meski ga sama vote-

Sekali lagi, makasih dan maaf.

Salam sehangat mentari telah kuberikan pada kalian. Rasakanlah tangan semuku yang mencoba meraih kalian semua. Mari berteman dengan ini.

Youngie yang manis ini undur diri ya.. sampai jumpa di Seri yang lain yaitu seri Jenlisa (Jennie Lisa) juga adik kita tercinta Yeonbin (Soobin Yeonjun) couple from TXT. Aku bakal kangen untuk ketemu kalian lagi!

Bye bye!

Assalamu'alaikum!!

See you next story♣♣♥♥
14 young

Best regards,
Jesianna Haromain Firdaus

Minggu, 14 April 2019

-_~For My Cat~_-
.
.
.

For My Boy-[Kth×Jjk] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang