Kau, aku dan dia ... pada akhirnya kita semuanya hanya akan tinggal kenangan.
Namun, biarkan aku meninggalkan jejakku sebelum hal itu terjadi. Setidaknya meninggalkan asaku untuk kau yang tidak menyadari hadirku, perasaanku dan inginku.
Atau untuk k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cast : Min Yoongi
—OooO—
"Oppa, aku menyukaimu!"
Di belakang gudang sekolah, tangan gadis itu terulur dengan sebuah surat berlapiskan amplop pink. Kepalanya tertunduk saat ia menghindari beradu pandang dengan pemuda yang malah memiringkan kepalanya.
"Kau serius?" balas si pemuda dengan nada datar.
Kepala itu mengangguk. Menjawab iya untuk tanya yang ditujukan.
"Ah ...." Pemuda itu lantas menerima mengambil surat pink sebelum ia membuka tas ranselnya. "Terima kasih. Suratmu sudah kusimpan," lanjutnya santai.
Dimulai dari sebelah matanya yang terbuka, kedua netra itu pada akhirnya melebar kala tak sengaja melihat isi tas remaja Min itu. Puluhan surat yang masih bersampulkan amplop rapi, banyak yang belum tergubris. Rasanya ia baru saja menjadi gadis nomor kesekian yang menjadi bahan tawaan seorang Yoongi.
"Aku tidak berminat berpacaran. Tidak juga denganmu, Sohyun-ah. Apalagi, kita sudah terlalu lama menjadi tetangga. Kau sudah kuanggap seperti—"
"Hentikan, Oppa!" Sohyun memekik. Tangannya segera menutup telinga. Ia sudah bisa menebak arah pembicaraan pemuda bernama Min Yoongi itu.
Memang, laki-laki itu sudah lama dikenalnya. Namun, menjadi tetangga tak lantas membuat Sohyun puas dengan statusnya.
Semua itu menjadi kesalahan saat perasaanya tak bersambut. Bodohnya Sohyun merasa percaya diri dan mengira ia spesial karena perlakuan istimewa Yoongi. Ternyata ia salah. Perlakukan itu didapatkannya karena status rumah mereka yang bersebelahan. Bukan karena Yoongi merasakan hal yang sama sepertinya—suka.
Gadis berambut tanggung itu menyeringai tipis, lalu berujar, "Terima kasih, Oppa. Terima kasih sudah mendengarkan perasaanku yang sebenarnya. Tidak perlu diteruskan. Aku sudah tahu jawabannya. Kalau begitu, aku pergi dulu."
Gadis dengan tag name Kim Sohyun berpamitan. Kentara sekali ia mempercepat langkahnya yang ingin menjauhi Yoongi. Gadis itu tak lagi melihat ke belakang. Ia benar-benar hanya perlu meninggalkan Yoongi. Termasuk kenangan dan perasaannya.
"Hyung, bangunlah!"
Pria yang tersentak itu membuka matanya tanpa antusias. Sial sekali! Kenapa dia harus memimpikan lagi kejadian yang sudah lama sekali berlalu? Sosok yang pernah mengungkapkan perasaan padanya itu pun tidak lagi pernah ia lihat. Enam tahun? Atau mungkin 7 tahun lalu? Ah ... tak begitu pasti. Yang jelas, kejadian itu merupakan ulasan saat dirinya masih mengenakan seragam sekolah.
Kim Sohyun. Bisa diulang gadis itu curang. Sehari setelah pengakuannya, ia malah pindah ke Amerika. Katanya menyusul sang ibu yang bekerja sebagai designer di Amerika Serikat.
