Lost Star

193 43 15
                                    

This story inspired by song.
Tittle : Secret secret
Artist : Stray Kids

Happy reading ❤️

**

Terduduk di bagian pinggiran mercusuar laut, bola mata wanita 24 tahun tergurat kosong. Raut wajah yang kosong dan bibir yang sedikit kering. Kontras dengan pemandangan hamparan laut bertemankan langit senja, dia terkesan murung. Tak pula tertarik pada seruak decitan burung yang terang bebas yang melengkapi simfoni hari itu.

Baginya, udara, kesunyian, dan lingkungan ini, semuanya tak banyak berubah. Masih seperti potret yang terekam baik di kepalanya. Bau udara bercampur deburan ombak, bau alami yang masih berjejak di indera penciumannya. Meski tidak terlalu yakin sudah berapa lama dia meninggalkan kota kecil tersebut.

Atau mungkin, sekelilingnya tidak pernah berubah. Sebaliknya, dialah yang berubah. Dia yang kembali pulang ke kampung halamannya, pulau terpencil yang dikelilingi laut dan ... rasa bosan. Ya, kebosanan yang memercik tiap kali ia terbangun. Nestapa yang sama.

Lebih dari sekali ia berharap bahwa semua ini sekadar mimpi. Bahwa ia tidak mungkin kembali. Bahwa ia akan segera pulih dari keterpurukannya dan kembali ke kehidupannya.

Dan sudah dua hari dia kembali. Untuk satu alasan yang masih membebani.

Atensi wanita yang sempat melamun itu tersentak sesaat mendengar bunyi klakson kapal. Ia lantas bergegas melirik waktu yang ditunjukkan jam bertali cokelat di tangannya. Tidak terasa sudah tiga jam dia berdiam di sana.

"Saatnya pulang!" monolog wanita berambut tanggung yang acap kali dipanggil Sohyun.

Bergerak malas, Sohyun tak lupa mengambil buku dan pensil yang selalu dibawanya tiap kali keluar. Namun, kali ini ada yang aneh. Sohyun merasa limbung. Tepat saat berdiri, kakinya bergerak ke sisi kiri pembatas mercusuar. Keseimbangannya goyah dan sepertinya akan terjatuh.

Tanpa sadar Sohyun menutup mata. Di pikirannya hanya terlintas beberapa uraian kisah hidupnya yang menyedihkan. Alasan yang membawanya kembali ke sini.

Sohyun harus kehilangan pekerjaannya usai dituduh melakukan penjiplakan. Keluar dengan tidak terhormat sudah menjadi pukulan berat. Hanya selang beberapa hari, Sohyun juga harus menerima kenyataan bahwa kekasih yang dikencaninya hampir tujuh bulan ternyata berselingkuh dengan sahabatnya. Ah, mantan sahabat tepatanya.

Kebahagiaannya terenggut dalam satu waktu. Sohyun merasa dirinya sungguh menyedihkan.

"Tidak!"

Sohyun—masih menutup mata—sayup mendengar suara seseorang sekaligus merasakan tubuhnya kembali tertarik ke arah berlawan.

Seseorang baru saja menyelamatkannya.

**

"Hari ini kau masih tidak akan menggambar?"

Sohyun menoleh. Bibirnya mengerut, terkesan tidak senang melihat sosok yang sejak dua minggu lalu mengikutinya. Menjadi elemen bingar di dunianya yang sepi.

Penolakan tidak mempan pada pria itu. Pada akhirnya Sohyun hanya membiarkannya. Terlebih, bisa dibilang Sohyun berhutang nyawa padanya. Bila bukan karena kehadiran sosok itu, mungkin saat ini nama Sohyun cuma berbekas sebagai kenangan.

"Tidak," jawab Sohyun ketus, lalu mengalihkan pandangannya ke laut. Sudut bibirnya sedikit meninggi sembari mulai menutup mata. Coba menikmati cuaca cerah di dermaga.

LOVE LETTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang