Cast : Kim Taehyung & Kim Sohyun
Inspirasi By : Chen ~ Beautiful Goodbye
**
Semilir angin berembu. Membawa turun daun maple yang meleburkan dirinya pada noda kecokelatan yang mendominasi. Bukan satu, tapi beberapa helai turun bersamaan di susuran jalan yang terlihat sepi—sekarang.
Menyisakan dua insan, pasangan kekasih, yang saling berhadapan. Kata pun selesai digumamkan. Sesak habis disepah. Tertinggal sebuah keharusan untuk memutuskan jalan cerita ini akan berakhir seperti apa.
Isak tak lagi dipertimbangkan. Tak ada tawaran yang elektif. Bagaikan elegi yang tengah didengungkan. Mengusik rungu dan akal sehat untuk berhenti berpikir sejenak.
**
Kisah ini diawali dengan prolog yang manis. Sebuah cerita untuk jalinan kasih yang berjalan mulus. Bahkan sejak awal sudah tergurat manis.
Kim Sohyun namanya. Gadis itu bertemu dengan pemuda yang menarik perhatiannya, Kim Taehyung. Kedua sejoli dengan banyak persamaan yang mengantarkan mereka pada kecocokan.
Kegemaran untuk berada di kumpulan para sahabat yang (juga) kebetulan kian menipiskan jarak mereka sebagai orang asing. Meski selalu pergi bersama sebagai kelompok kecil, keduanya selalu berjalan paling akhir. Sifat sebagai pelengkap di kumpulan, membuat mereka merasakan kenyamanan dengan cara yang dimengerti keduanya.
Sampai ke suatu titik yang mengantarkan Taehyung memiliki keberanian untuk mengungkapkan rasa. Perasaan kuat yang ingin mengikat Sohyun sebagai seorang kekasih. Perasaan tamak diikuti dominatif yang membuatnya tidak bisa ingin mengelak. Bisa dibilang inilah kejujuran hatinya.
Gelisah, takut, dan cemas, berbaur menghadirkan kesan negatif saat gadis Kim itu tak langsung menjawab usai ia mengaku. Terkejut dan membungkam, reaksi itu terbilang normal dikecapi Taehyung. Belum lagi debaran jantungnya yang berantakan.
Kata orang, jatuh cinta dan patah hati adalah pilihan. Jangan menghindari rasa terluka, karena keduanya tetap akan menggiring pada sebuah luka. Bagian dari proses untuk mendewasakan dirimu dan dirinya.
Akan tetapi, bagaimana bila saat ini Taehyung belum siap? Bermodalkan nekat dan kerakusannya, ia menarik kesimpulan sendiri bahwa cinta adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan. Persis yang tengah ia lakukan sekarang.
"Aku ...."
Taehyung menutup irisnya, walau inginnya adalah menulikan telinga.
"Aku mau!"
"Tidak apa-apa. Aku mengerti kalau kau ... eh? Apa?" Taehyung agaknya menyela tanpa pikir panjang. Sebelum pikirannya kembali mentok pada ucapan singkat yang terlontar dari si pemilik bibir tipis, Sohyun.
Mata yang mengatup kini terbelalak. Membola sempurna. Rungunya tidak salah mengantarkan kalimat yang mampu membuat Taehyung melambung. Terbang seperti dalam khayal. Ini sungguh mengejutkan. Padahal, sebagian besar insting Taehyung mengatakan Sohyun bakal menolaknya.
"Benarkah kau mau?" ulangnya masih diikuti animo yang meledak.
Kedua telapak tangan lebar Taehyung mencengkram kedua bahu Sohyun yang mengangguk malu. Kebahagiaan yang tak terkira menyekat akal Taehyung. Ia kontan menarik tubuh Sohyun. Mengukung gadis kesayangannya dalam sebuah dekapan erat.
**
"Dia kekasihku, Bu."
Senyum kotak menghiasi wajah Taehyung di hari perdana ia membawa Sohyun berkunjung ke rumahnya. Butuh keberanian dan keyakinan yang besar bagi seorang Taehyung untuk memperkenalan gadis istimewa itu pada keluarga. Setelah setahun merajut kisah manis sebagai kekasih, hari ini pun tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LETTER
FanfictionKau, aku dan dia ... pada akhirnya kita semuanya hanya akan tinggal kenangan. Namun, biarkan aku meninggalkan jejakku sebelum hal itu terjadi. Setidaknya meninggalkan asaku untuk kau yang tidak menyadari hadirku, perasaanku dan inginku. Atau untuk k...