Bab 11 : Donatur Sekolah

5.8K 261 6
                                    

Keesokan harinya seperti biasa, Rani pergi ke sekolah bersama dengan sepeda yang selalu dia kendarai. Sesampainya di sana, telinga Rani disuguhi dengan gosip siswa-siswi di sekolah itu.

Tapi ada yang berbeda kali ini. "Hei, dengar tidak Donatur kita akan datang kemari?"

"Benarkah? Yang Presdir itu ya, wah aku dengar dia itu tampan. Tak sabar aku ingin bertemu dengannya."

"Iya aku juga, katanya sih dia sudah punya anak tapi istrinya sudah lama meninggal,"

"Berarti duda dong, asyik." Rani memberhentikan langkahnya sambil menatap sekelompok gadis yang sedang asyik menggosip.

Salah seorang dari mereka melihat pada Rani dengan pandangan tak suka. "Hei, kenapa kau berdiri di situ? Pergi," usir siswi itu pada Rani.

Rani hanya diam dan segera menjauh dari sekelompok siswi yang kini menatapnya jijik. Rani memang terkenal di sekolah sebagai siswi cantik dan berandalan.

Tapi dia juga dikenal mempunyai musuh yang banyak, utamanya siswi yang iri padanya. Faktornya beberapa hal. Pertama, Rani mempunyai wajah yang cantik. Tak peduli dengan sifatnya yang tomboy ataupun selalu berkelahi, dia selalu dikagumi oleh fansnya yang hampir semua siswa di sekolah itu.

Beberapa siswi menganggap bahwa Rani adalah seorang penggoda dan perusak hubungan orang karena setiap kali pacar mereka mengunjungi sekolah mereka karena adanya festival atau menjemput mereka, begitu melihat Rani mereka tak memperdulikan lagi kekasih mereka.

Sudah jelas Rani tidak menggoda siapa-siapa, tapi karena cemburu mereka menunduh Rani sembarangan. Kedua, Rani itu pintar dan cucu seorang pemilik perusahaan terkenal.

Faktor yang kedua ini tentu saja mereka iri pada gadis itu karena dia beruntung lahir di keluarga yang kaya, yang bisa menerima semua permintaan Rani tanpa pusing dengan biaya yang dia keluarkan.

Sebenarnya Rani bukanlah tipe orang yang manja dan dimanjakan dengan segala kekayaannya. Dari kecil dia sudah dididik oleh mendiang Ayahnya sebagai pribadi yang mandiri dan tak bergantung dengan orang lain.

Yang ketiga, dia tak pernah mendapat hukuman berat walau dia berkelahi padahal dia sudah melanggar aturan tersebut berulang-ulang kali dan berkelahi adalah pelanggaran berat.

Tapi dia hanya dihukum ringan tak seperti orang lain yang langsung di skors beberapa hari karena berkelahi. Jengkel, tentu saja. Mereka bahkan berpikir dia dibantu oleh kakeknya yang kaya raya itu supaya tak dihukum berat.

Tapi bagi Rani, dia sendiri tak tahu kenapa dia selalu dilepaskan dengan mudah dan akhirnya dia mendapat jawaban di kelas 3. Rupanya Wataru-sensei sengaja mengumpulkan semua kasus perkelahiannya. Dia mencegah Rani agar tak berkelahi lagi dengan ancaman akan mengeluarkan dia dari sekolah.

Pria itu tahu Rani tak akan melanggar aturan itu. Dia sudah kelas 3 dan semakin dengan ujian akhir. Dia ingin lulus. Rani tak mau menyia-nyiakan tiga tahunnya di SMP hanya karena berkelahi dan akhirnya harus keluar dari sekolah.

Rani lalu masuk ke dalam kelas menghampiri Chinami yang baru saja berbincang dengan dua siswi lainnya. "Rani, ada berita hot loh?"

Rani hanya melirik sekilas pada Chinami yang berbinar-binar. "Apa Donatur Sekolah akan tiba dan semua siswi membicarakannya karena dia tampan?"

Kedua mata Chinami menatap takjub pada Rani, "jangan memandangku seperti itu, semua siswi membicarakannya."

"Oh kukira apaan," Chinami terkekeh dan mengambil tempat di samping Rani.

"Aneh ya,"

"Aneh kenapa?"

"Ya aneh, kita sudah tiga tahun di sekolah ini tapi baru kali ini Donatur terbesar kita datang ke sekolah," Chinami menganggukan kepalanya perlahan.

Hot Daddy [PINDAH DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang