Rani menatap cemas pada Karma yang berkonsentrasi mengemudinya. "Karma, apa yang harus aku lakukan? Kalau Abangku tahu bisa-bisa aku kena marah besar." kata Rani cemas.
Karma mengerling pada Rani. Bibirnya membentuk segaris senyuman dan menggenggam lembut tangan Rani yang bisa dia gapai. "Jangan khawatir Rani, aku akan mengatakannya jika kau masih cemas dan aku yakin dia pasti akan mengerti kok." balas Karma menghibur Rani.
Rani agak tenang dan tersenyum pada Karma walau hatinya sama sekali tak tenang. Mobil Karma akhirnya sampai di depan kediaman Rani. Masih merasa was-was, Rani ragu keluar dari mobil Karma.
"Ada apa?" tanya Karma mengetahui dengan cepat bahwa tak ada yang beres dengan gelagat Rani. Gadis itu menggeleng sembari tersenyum paksa dan keluar dari mobil beserta Karma.
"Benar tak apa-apa? Kau masih merasa tak enak badan?" Rani mengangguk. Dia sama sekali tak bohong dengan kondisi tubuhnya. Karma merangkul bahu Rani berusaha membuat Rani senyaman mungkin dalam rangkulannya.
Mereka berdua akhirnya sampai di depan pintu. Tak sama sekali waspada, Karma membuka pintu dan yang dia dapatkan adalah Dani melayangkan kepalan tangannya pada Karma.
Bugh!
Rani terperanjat melihat Karma terhuyung ke belakang. Tanpa minta ampun, Dani kembali mendekatinya dan menyerang Karma. "Abang hentikan!" pinta Rani panik.
Dia berusaha menarik Dani agar menjauh dari Karma. Ikabayashi juga segera menolong Karma. Kedua pipinya lebam karena pukulan Dani. "Dasar bajingan!" umpat Dani dengan emosi meledak.
"Harusnya aku tak mengijinkan kau untuk membawa adikku! Lihat sekarang apa yang telah kau lakukan!?" Rani menatap kakaknya dengan perasaan bersalah, apa kakaknya tahu?
"Rani hamil karenamu!?" Karma yang menunduk segera mengangkat wajahnya menatap Dani dengan pandangan bingung.
Hamil? Dia menganggap Rani sedang hamil? Rani menggeram dan melepaskan rengkuhannya. Belum Dani bergerak agar menyerang Karma lagi, pria itu dikejutkan dengan pukulan Rani di perutnya.
Dukk!
Dani terpelanting jatuh ke lantai karena dashyatnya pukulan Rani. Dia memandang Rani yang masih menatapnya dengan pandangan dingin. "Kau gila?!"
"Kau yang gila, Abang!? Bisa-bisanya kau menuduhku hamil di luar nikah! Asal kau tahu saja, walau aku mencintai Karma aku tak akan pernah melakukan hal kotor seperti itu. Karma juga bukan orang yang seperti kau pikirkan! Dia tak akan tega melakukannya padaku!" Amarah Rani meledak begitu saja membela diri dan Karma.
"Lagi pula aku masih 16 tahun Abang, aku masih ingin lulus SMA dan bekerja." Suara Rani menjadi sedikit lebih tenang dan menghela napas pelan.
"Kalau kau tak hamil, kenapa kau muntah-muntah, ekspresimu sangat panik ketika menelpon Karma?" tanya Dani. Dia masih saja meringis kesakitan dan meraba perutnya.
"Aku mempunyai masalah pencernaan itu sebabnya aku muntah-muntah." jawab Rani menuturkan apa yang terjadi. Mata Dani membulat tak percaya.
"Masalah pencernaan?" Rani menyambut perkataan Dani dengan anggukan. Dani membuang napas kasar, selama ini dia berprasangka buruk pada Rani dan Karma.
Tentu saja hatinya merasa tak enak sama sekali. "Kalau kau sakit? Kenapa kau tak bilang padaku? Aku bisa mengantarmu." kata Dani, dia juga marah pada Rani karena Rani tak langsung jujur membuat dia salah paham.
"Justru itu masalahnya, kau hanya membuat keributan di rumah sakit. Kau akan mengomeliku di sana dan memprotes si dokter, aku yang malu Abang karena kau memperlakukanku layaknya anak kecil. Jadi kupanggil saja Karma karena dia jauh lebih tenang." jelas Rani.
Rani mendekati Karma. Dia bertanya pada Karma, apa dia baik-baik saja dan Karma menjawab dengan senyuman tipis. Rani menarik Karma masuk ke rumah untuk merawat luka yang diberi oleh Dani.
Malangnya bagi Dani karena dia sama sekali tak dihiraukan oleh Rani, adiknya sendiri. Dia hanya mendumel kesal melihat sikap Rani yang jauh lebih perhatian pada Karma ketimbang dirinya.
Tidakkah dia merasa bersalah pada Dani karena sudah mendapat pukulan telak darinya. Ikabayashi terkekeh melihat raut wajah kesal Dani. Dibantunya cucu laki-lakinya itu untuk berdiri.
Mereka berdua masuk ke dalam rumah untuk mengobati luka Dani.
😍😍😍😍
See you in the next part!! Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy [PINDAH DI DREAME]
Romance[Open Pre-Order] Spin off My Little Girlfriend (Silakan follow sebelum membaca cerita ini) "Aneh," gumam seorang Karma Wynne sambil memandang Rani. "Siapa yang kau sebut aneh?" tanya Rani sinis pada Karma. "Kau yang aneh," balas Karma dengan tatapan...