Rani menghirup dalam-dalam udara di Osaka. Ya benar, dia tengah berada di Osaka untuk menghabiskan waktu liburnya bersama ...
"Kakak!" Rani menoleh ke belakang dan menemukan Sherly berlari ke arahnya. Rani tersenyum dan membalikkan tubuhnya lalu menangkap tubuh kecil Sherly.
"Senang rasanya bisa berlibur dengan kakak," ungkapnya tersenyum lebar.
"Kakak juga senang bisa berlibur denganmu." sahut Rani. Ternyata Karma menyetujui kegiatan liburnya dan meminta ijin pada Ikabayashi.
Karma mengira Ikabayashi akan menolak justru sebaliknya, dia setuju dengan gagasan Karma yang ingin membawa Rani berlibur dan di sinilah mereka berada di hotel elit di kota Osaka.
Karma tersenyum sendiri melihat dua gadis kesayangannya saling menyayangi satu sama lain. "Kak, aku mau lihat kamarku dulu ya," pinta Sherly melerai pelukannya.
Rani hanya mengangguk sambil tersenyum. Setelah Sherly menghilang dari pandangan, Rani dibuat terkejut dengan tindakan Karma yang memeluknya dari belakang.
"Terasa seperti bulan madu ya." bisik Karma di telinga Rani. Bulu kuduk Rani merinding begitu merasakan hangatnya napas yang menerpa permukaan kulit lehernya.
Rani membalikkan tubuh dan mengalungkan kedua lengannya di pinggang Karma yang melakukan hal sama dengan Rani. "Terima kasih sudah mengajakku berlibur, aku pikir aku akan menghabiskan waktuku di rumah." kata Rani.
"Sama-sama. Aku tak sabar suatu hari nanti kita akan bulan madu berdua." ucap Karma sambil memamerkan senyum terbaiknya untuk Rani seorang. Rani mau tak mau tersenyum dan mendaratkan kecupan singkat di bibir pria yang usianya terpaut jarak 16 tahun.
Setelah berkemas, mereka bertiga tak membuang banyak waktu dan mulai menjelajahi kota Osaka. Mereka bertiga juga sering membuat kenangan di ponsel. Rani kadang-kadang mengirim foto tersebut pada akun media sosial kakaknya agar Dani tak khawatir.
Cukup lama mereka jalan-jalan sehingga Sherly lelah dan tertidur dalam perjalanan menuju hotel. "Dia cepat sekali tertidur." komentar Rani sambil melirik Sherly.
Karma tak menjawab, dia malah sibuk berkonsentrasi dengan jalanan. "Malam ini kau tidur sekamar denganku ya," pinta Karma tenang. Rani membulatkan matanya menatap Karma.
"Apa kau gila?! Aku tak mungkin tidur denganmu! Kita belum sah!" Karma berdecak tanpa melepas pandangannya ke depan.
"Aku tak akan menyentuhmu, percayalah! Dari tadi aku melihat ranjang Sherly dan itu kecil hanya pas untuk Sherly." Rani terdiam, dia menggigit bibirnya tanda ragu.
"Baiklah, aku menurut. Tapi jangan melakukan apa-apa ya." katanya pasrah. Karma tersenyum tipis. Tangannya menepuk perlahan tangan Rani.
😍😍😍😍
Jangan ditanya bagaimana degup jantung Rani sekarang. Dia berusaha setenang mungkin tak memperlihatkan bagaimana gugupnya. Dia berjalan mendekat pada Karma yang masih membaca buku.
Karma segera menutup buku yang dia baca dan beralih pada Rani. Dia menarik Rani ke dalam rangkulannya setelah mematikan lampu. Penerangan keduanya lantas hanya lampu tidur yang ada di samping mereka.
"Apa kau gugup?" tanya Karma melihat dengan tampak wajah gugup Rani.
"Ak-aku gugup tak mungkin." kilah Rani.
"Semua jelas terlihat jangan malu-malu." Rani tak merespon malah dia menjatuhkan pandangannya pada penampilan Karma yang berubah.
Pria itu hanya memakai baju kaus tipis dengan celana pendek. Kalau diraba, Rani bisa merasakan otot perut Karma yang sixpack. Tanpa sadar Rani merona membuat Karma terkekeh. Karma menghujaninya dengan ciuman di kening, mata dan pipi sebelum akhirnya mencium bibir manis Rani dengan intens.
Rani tak dapat menolak saat mulut Karma berusaha membuka bibirnya tapi Rani masih sadar dengan batasan apa yang seharusnya mereka lakukan. Mengingat kalau Rani masih sangat belia.
Keduanya melepas ciuman tersebut saat pasokan udara di paru-paru mereka mulai menipis. Keduanya tersenyum memperhatikan satu sama lain. Karma kembali mengecup kening Rani lalu mematikan lampu tidur.
Dalam dekapan yang hangat, keduanya terhanyut dalam mimpi masing-masing.
😍😍😍😍
See you in the next part!! Bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy [PINDAH DI DREAME]
Romans[Open Pre-Order] Spin off My Little Girlfriend (Silakan follow sebelum membaca cerita ini) "Aneh," gumam seorang Karma Wynne sambil memandang Rani. "Siapa yang kau sebut aneh?" tanya Rani sinis pada Karma. "Kau yang aneh," balas Karma dengan tatapan...