Bab 34 : Happy Birthday!

4.9K 194 3
                                    

Jam 5 pagi, Rani dan Karma masih larut dalam dunia mimpi. Lengan Karma senantiasa mendekap hangat tubuh mungil Rani yang membelakanginya.

Kilatan cahaya putih yang menyilaukan membuat keduanya menggeliat, terganggu dengan cahaya itu. Bukan hanya sekali melainkan beberapa kali. Kedua mata mereka terbuka perlahan menampakkan Sherly yang memegang smartphone-nya.

Sherly kembali mengambil gambar keduanya. "Sherly," suara serak Rani terkesan nada kesal.

"Hentikan." lanjutnya memberi perintah. Tapi Sherly pura-pura tak mendengar dan terus mengambil gambar hingga Rani geram.

Rani melompat dari ranjang dan mengejar Sherly. Karma hanya menggelengkan kepalanya dan berangsur duduk. Dia lalu meraih ponselnya dan memeriksa chat dari seseorang.

Karma memulaskan senyum dan berjalan keluar dari kamar. Dia melihat Rani dan Sherly masih bermain kejar-kejaran.

Sherly segera berlari kearah Karma begitu melihat Ayahnya. Seakan tahu keinginan putri kesayangannya, Karma menangkapnya dalam gendongannya. Pria itu menempatkan Sherly ke pundak sehingga Rani tak bisa menggapainya.

"Karma!?" hardik Rani kesal dengan tingkah Karma yang sekarang terkekeh. Tapi Rani tetap berusaha untuk menggapai Sherly walau dia tahu usahanya sia-sia.

Sherly tertawa mengejek dan mengeluarkan lidahnya pada Rani. Rani geram, "Kalian berdua sama saja!" katanya kesal. Rani lalu berjalan ke sofa dan duduk dengan wajah tertekuk.

Mereka berpandangan namun kemudian tersenyum, mereka mempunyai ide untuk membuat Rani tak marah lagi pada mereka berdua. Keduanya mengambil tempat di kedua sisi Rani.

"Mau apa kalian? Kalau kalian meminta maaf, aku tak akan memberikannya dengan mudah begitu saja." ketus Rani tahu dengan maksud kedua orang itu.

Karma dan Sherly saling berpandangan sesaat dan akhirnya mengecup pipi Rani bersamaan. Rani terkejut dengan tindakan Ayah dan anak tersebut.

Dia menatap secara bergantian pada Karma dan Sherly lalu membuang napas kasar. "Kalian memang pandai sekali membuat aku tak marah pada kalian." ujarnya.

Pagi itu mereka kembali jalan-jalan namun kali ini, Karma lebih fokus pada ponselnya sementara Rani dan Sherly sibuk memilih cindera mata. "Kakak paling suka yang mana?" tanya Sherly sambil memperlihatkan dua gelang cantik pada Rani.

"Kenapa harus kakak yang pilih? 'Kan ini milik Sherly nantinya." balas Rani.

"Tapi aku suka kakak yang memilih, aku lagi bingung nih." sahut Sherly memberi alasan. Rani menatap kedua gelang cantik itu. Walau imitasi tapi keduanya terlihat bagus sekali.

Dia lalu memilih gelang yang memiliki permata biru. Sherly tersenyum lebar dan meraih salah satu lengan Rani lalu memakaikannya. "Cocok sekali," ucap Sherly senang.

Pandangan Rani kini beralih pada Karma yang masih sibuk dengan ponsel. Setelah Sherly mendekati kasir, dia berjalan menghampiri Karma. "Karma," Karma menoleh pada Rani.

"Ada apa? Kenapa kau terus melihat ponsel?" tanya Rani. Karma menggeleng, dia meletakkan ponsel dan menarik lengan Rani.

"Kau mau hadiah apa? Akan kubelikan apapun untukmu." kata Karma.

"Tidak, aku tak mau apa-apa. Yang aku inginkan kau bersenang-senang bersama kami." sahut Rani.

"Baiklah, kau tak lapar?" Rani menggeleng.

"Ayo kita makan siang." Keduanya lalu berjalan menghampiri Sherly dan berangkat menuju sebuah restoran.

😍😍😍😍

Hot Daddy [PINDAH DI DREAME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang