Part 13

566 67 8
                                    

"Tatapan Pembunuh"

(Author  Pov)

Minseok kembali ke dorm setelah memastikan ji eun sudah berada di rumahnya.

Saat tiba di dorm, minseok menemukan semua member sudah tertidur pulas.

Minseok lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Ia tertawa kecil mengingat betapa nekatnya dirinya mengikuti ji eun sampai di rumah gadis itu.

Minseok lalu meraih ponselnya dan segera melakukan panggilan keluar.

(Minseok Pov)

Melihat bagaimana keras nya ji eun berjuang hari ini, aku jadi menaruh simpati pada gadis itu. Tidak seharusnya ia diperlakukan seperti  tadi sore. Bagaimanapun juga gadis itu berhak mendapat rasa hormat dari semua staf di Es Em Ent.

Aku sangat ingin membantu ji eun, tapi aku yakin dia akan menolak  bantuanku karena jika dilihat2 ji eun itu bukan  tipe orang yg mau menerima bantuan secara cuma2. 

Untuk sesaat aku mengurungkan niatku membantunya.

Aku terus berguling2 di atas ranjang karena tidak bisa tidur. Entah kenapa aku terus menerus memikirkan cara membantu coordi noona ku itu.

Setelah berfikir keras, akhirnya aku menemukan cara untuk membantu gadis itu

Aku lalu meraih ponselku dan menelpon taesung.

"Yeobseo?"

Taesung mengangkat telpon dengan suara yang terdengar berat. Sepertinya pria ceking itu sudah tertidur.

"Taesung-ah, ini minseok !"

"Aaaa... Minseokki... Ada apa menelpon malam2 begini? Apa  kau tidak bisa bicara besok saja?"

Taesung  terdengar menguap di seberang telpon

"Maaf sudah mengganggumu tengah malam begini, tapi aku ingin meminta tolong padamu !"

"Tentang apa?"

**

Keesokan harinya,

(Ji eun Pov)

Aku membuka mataku pagi ini dengan perasaan malas2an.

Jika ada mesin waktu, aku ingin menghentikan waktu atau berlari ke masa beberapa tahun yang akan datang.

Aku hanya ingin menghindari masa2 berat seperti ini.  Hari ini adalah tenggat waktu pembayaran cicilan hutang ku pada tuan song, tapi aku tidak punya banyak uang.

Rasanya aku mau mati saja membayangkan apa yg akan terjadi nanti.

Tapi aku tidak punya pilihan selain terus bergerak. Apapun yg terjadi nanti, aku sudah pasrah

Pagi2 sekali oppa ku sudah meninggalkan rumah. Kami tidak bertemu tadi malam karena ia tidur lebih awal. Sepertinya saudara laki2 ku itu tahu jika hari ini adalah batas akhir yang diberikan rentenir tua itu.
Jadi dia memasang aksi menghindariku. Dasar tidak berguna !

Dengan langkah malas2an, aku meninggalkan rumah dan berangkat ke Es Em Ent karena hari ini EXO ada jadwal fansign di sebuah pusat perbelanjaan kota seoul.

Sesampai di Es Em Ent,

Aku menduga jika aku akan di sambut tatapan sinis seperti kemarin. Tapi kenyataanya, semua berjalan seperti biasa.

Aneh !

Aku heran sendiri. Semua orang bersikap seolah2 tidak pernah  terjadi apapun kemarin petang.

Kim Minseok Story  (EXO as Boyfriend Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang