Han dan Felix berjalan menuju ke gerbang. Dan saat ditengah perjalanan ia berpapasan dengan Bangchan dan Renjun. Renjun tampak masih serius dengan gamenya.
"Loh, anak yang tadi pagi gue anter ke ruang guru. Satu kelas sama lu Han?!" Ucap Chan.
"Iya Bang, Kenalin dia Felix." Ucap Han. Lalu Chan menjabat tangan Felix.
"Njun, mainnya udah dulu napa?!" Ucap Chan sambil menyenggol lengan Renjun.
"Ah ya, tadi nama lu siapa?!" Ucap Renjun.
"Felix," ucap Felix singkat.
"Oh. Btw lu tahu ML nggak?!" Ucap Renjun.
"Mobile Legend?" Ucap Felix.
"Yup, lu suka gak?!" Ucap Renjun.
Han dan Chan hanya menepuk dahi. Begitulah Renjun dia sangat maniak dengan ML. Jadi siapapun yang ditemuinya pasti ditanyai suka ML nggak.
"Gak terlalu." Ucap Felix.
"Gue buat lu makin suka sama ML gimana?!" Ucap Renjun.
"Udahlah Njun, masa semua orang mau lu racunin sama game online lu itu," ucap Han.
"Tapikan gamenya seru. Kalian belum pernah main sih jadi ngomongnya gitu, kapan-kapan gue ajak mabar mau ya," ucap Renjun.
"Nggak Njun, makasih." Ucap Chan.
"Btw, kalian mau kemana?!" Ucap Renjun.
"Pulang," jawab Han dan Felix barengan.
Renjun dan Chan mengangguk mengerti.
"Yaudah kita duluan ya," ucap Han.
Mereka melanjutkan jalannya menuju ke halte.
"Yang nawarin game ke lu itu namanya Renjun. Sebenarnya dia orangnya cuek kalau sama orang yang gak dia kenal. Tapi kalau lu udah kenal sama dia, dia bakal cerewet kaya tadi. Dia salah satu kakak kelas kita dia kelas XIII IPA 2 satu kelas sama Bang Chan. Dia juga ikut Osn IPS jadi itu yang membuat gue jadi akrab sama mereka. Dan Bang Chan dia itu orangnya dewasa banget walau kadang-kadang suka nyebelin sih, tapi dia Friendly banget kok. Gue harap lu bisa betah sekolah disini." Ucap Han.
"Ya gue harap. " ucap Felix sambil menunduk.
"Kalau gue lihat dari sorot mata lu, kayaknya lu selalu murung, kenapa dah?!" Ucap Han.
Felix hanya menggelengkan kepalanya.
"Kalau lu mau cerita sama gue, gue siap dengerin anytime and anywhere. Jadi gak usah khawatir." Ucap Han.
Felix tersenyum pada Han. Ini pertama kalinya dia tersenyum dalam seumur hidupnya.
Tak lama sebuah mobil berhenti tepat didepan halte sekolah. Dan ternyata itu Bu Yoona. Ibu angkat Felix.
"Han, gue duluan." Ucap Felix.
"Okey, be carefull" ucap Han.
Felix masuk kedalam mobil dan segera melajukan.
"Gimana sekolahnya?!" Ucap Bu Yoona.
"Seru Bun, aku bisa dapet temen." Ucap Felix kegirangan.
"Ohh, kita ke Psikolog sekarang ya," ucap Bu Yoona yang fokus menyetir.
Felix mengangguk. Dan Bu Yoona langsung melajukan ke Psikolog yang merupakan temannya.
___________________
Ingatan masa lalu Felix sudah dihapuskan. Akan tetapi dia masih trauma dengan suara orang yang memecahkan sesuatu. Saat mendengar itu ingatan masa lalunya seakan terputar namun tak jelas. Tapi walau pun begitu ia tak mimpi buruk pada malam harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
FanfictionKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...