Bel pulang sekolah sudah menggema ke seantero sekolah. Semua murid keluar dari kelasnya.
"Felix, mauikutpulangbarenggue?!" Ucap Han cepat.
"Apa?!" Ucap Felix.
"Mau balik bareng gue nggak?!" Ucap Han.
"Nggak, takut ngerepotin lu. Setiap pulang sekolah bareng lu mulu," ucap Felix.
"Ya gak papa. Gue khawatir kalau lu ilang kaya kemarin. Gini-gini gue juga udah diamatin sama Kak Mark." Ucap Han.
"Nggak deh untuk kali ini. Kasian sama lu, gue tahu rumah kita itu arahnya berlawanan. Gue gak mau lu capek?!" Ucap Felix.
"Ah so sweet, abang jadi suka." Ucap Han sambil mencolek dagu Felix.
Felix bergidik ngeri.
"Lu belok Han?!" Ucap Felix.
"Lu cantik. Gak papa kali ya?!" Ucap Han.
"Ih, serem Han. Ya udah kita gerbangnya bareng ya," ucap Felix.
"Okey honey." Ucap Han sambil merangkul Felix.
Mereka berdua berjalan menuju ke gerbang. Untuk hari ini Han tidak membawa motor melainkan dijemput oleh supir pribadinya. Karena katanya motornya sedang dibengkel.
"Gue duluan Lix, lu hati-hati jangan nyasar lagi." Ucap Han.
Felix mengangguk dan tersenyum pada Han. Tak lama Han langsung berlalu dari hadapan Felix.
Tiba-tiba ada mobil yang berhenti dibelakangnya. Dan keluar seorang lelaki paruh baya.
"Abi," panggil orang tersebut.
Felix menoleh dan menatap orang tersebut. Dia bingung, mengapa dia memanggil nama kecilnya.
"Maaf Om siapa?!" Ucap Felix.
"Ikut Om yuk, Om mau bicara sebentar sama kamu." Ucap orang itu.
"Maaf Om saya sibuk," ucap Felix langsung berjalan meninggalkan orang itu namun langsung ditahan oleh orang itu.
"Sebentar saja," ucap orang itu memohon.
Akhirnya Felix pasrah dan ikut pada orang tersebut. Padahal dia tak mengenal orang tersebut. Sampai akhirnya mereka berhenti disebuah restoran dekat sekolahnya.
"Silahkan pesan minum atau makanan. Om yang traktir." Ucap orang itu.
"Tak perlu Om. Saya kenyang, jadi Om mau ngomong apa?!" Ucap Felix to the point.
"Bi, kamu lupa sama saya. Kamu tak ingat?!" Ucap orang itu.
Felix menatap orang itu dan langsung menggelengkan kepalanya.
"Saya Ardio Juniar Achandra. Adik ayah kandung kamu," ucap orang itu.
Felix terkejut, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengaku sebagai pamannya.
'Maaf anakku, ayah gak bisa mengakuinya untuk sekarang,' Gumam Pak Jun dalam hati.
Ya sebenarnya yang mengajak Felix bertemu adalah ayah kandung Felix yang sudah menelantarkan Dia sejak dia berumur enam tahun.
"Tapi Om. Ayah gak pernah bilang kalau dia punya adik. Dan dia pergi saat saya berumur enam tahun. Dan sampai sekarang saya gak tahu dia dimana," Ucap Felix.
'Sekarang ayah kembali nak!!' Seru hati Pak Jun.
"Mungkin ayah kamu gak pernah bilang. Soalnya saat dia menikah saya tidak datang. Karena sedang menyelesaikan pendidikan saya," ucap Pak Jun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
Fiksi PenggemarKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...