Hari ini dikelas Felix kedatangan murid baru. Yap, dia laki-laki. Dan murid ini cukup aneh. Karena penampilannya rambutnya yang gondrong serta ditindik.
"Ya perkenalkan dirimu," ucap Bu Ita.
"Halo, nama saya Samuel Hyunjean Praimana. Kalian bisa panggil saya Jean atau Sam. Jangan tertipu dengan penampilan saya ini. Udah itu aja," ucap Jean.
"Jean, bisa lepas tindik kamu?!" ucap Bu Ita.
Jean mengangguk dan segera melepas tindiknya.
"Pokoknya besok kamu harus rapihin rambut kamu. Udah kaya sarang burung gitu," ucap Bu Ita.
"Baik Bu," ucap Jean menunduk.
"Yaudah, kamu bisa duduk dibelakang Felix," ucap Bu Ita.
"Felix yang mana Bu?!" ucap Jean.
"Yang ada Frecklessnya." ucap Bu Ita.
"Dia bule ya Bu?!" ucap Jean.
"Kamu bisa tanya sendiri ke orangnya, udah sana duduk," ucap Bu Ita.
Jean mengangguk dan segera duduk ditempat duduknya.
Seperti biasanya Han tak mengetahui apa-apa karena sekarang dia sedang berada di alam bawah sadar alias dia tertidur.
"Psstt, Eh lu bule ya??" ucap Jean sambil menendang pelan bangku Felix.
Falix menoleh dan menatap Jean datar.
"Gak tahu," ucap Felix.
"Ini bocah ngapa yak?!" gumam Jean dalam hati.
_______________
Bel istirahat telah berbunyi. Seperti biasanya Han langsung terbangun dari tidurnya dan menarik Felix menuju ke kantin.
"Tunggu, gue boleh ikut nggak?!" ucap Jean.
"Siapa ya?!" ucap Han.
"Dia murid baru. Hari ini pertama dia masuk sekolah," ucap Felix.
"Yaudah yuk," ucap Han.
Jean tersenyum sumringah dan langsung merangkul mereka berdua. Jelas mereka terasa risih, padahal baru aja kenal udah sok akrab gini.
Mereka bertiga menuju ke kantin yang sudah dipadati oleh siswa yang kelaparan. Seperti biasanya Chan dan Renjun udah duduk manis di bangku tempat biasanya.
"What's up bro," ucap Han.
"Dia siapa?!" ucap Renjun menunjuk Jean.
"Nggak tahu," ucap Han enteng.
"Yaudah kenalan dulu deh," ucap Chan.
Jean mengangguk.
"A Okay annyeong nan eodideun bihaenghal su issneun cheongsonyeon geureohdago bihaeng cheongsonyeoneun
anya da Attention," ucap Jean."Bernada Anjai," ucap Han.
"Gue nyuruh lu buat ngenalin diri. Kok malah nyanyi, mana liriknya kurbel gitu lagi," ucap Renjun.
"Oh, nama gue Samuel Hyunjean Praimana. Kalian bisa panggil gue Jean." ucap Jean.
"Gue Chan dan ini Renjun. Kita kelas XIII IPA 2. Kita bisa akrab karena saling ketemu." ucap Chan.
"Sorry, gue gak kenal sama lu. Gue ketiduran pas lu masuk kelas. Nama gue Reyhan atau panggil aja Han. Kalau lu ada masalah langsung aja ceritain ke gue. Pasti ada solusinya." ucap Han.
"Ehm, gue?! Udah tahu kan?! Gak usah kenalan lagi ya," ucap Felix.
Han, Chan dan Renjun hanya menggeleng pelan.
"Gue penasaran lu itu siapa?! Soalnya gue ngerasa pernah ketemu sama lu," ucap Jean pada Felix.
Seketika Chan dan yang lainnya langsung menatap Jean tajam.
"Abian Felixia Khamizan. Senang bertemu dengan anda," ucap Felix sambil mengajak Jean berjabat tangan.
"Mungkin perasaan gue aja kali," gumam Jean.
"Emang pernah ketemu dimana?!" ucap Renjun kepo.
"Lupa," ucap Jean.
Mereka bertiga langsung menepuk jidat masing-masing.
________________
Cring... Cring...
Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring ke penjuru sekolah. Semua murid segera keluar dari kelas nya masing-masing.
"Lix," ucap Jean.
Han dan Felix langsung menoleh.
"Gue udah ingat," ucap Jean.
"Ohh," ucap Felix.
"Ih kok ohh doang sih. Tanya apa kek gitu," ucap Jean.
"Dih baperan," cibir Han.
"Apa?!" ucap Felix.
"Gue ingat, ternyata lu tetangga rumah gue. Lu tahu rumah kosong yang ada disebelah rumah lu?! Itu sekarang udah jadi milik gue dan gue juga tinggal disana." ucap Jean.
Seketika wajah Felix dan Han langsung pucat.
"Kenapa?!" ucap Jean.
"Udah dijual ya," ucap Felix lirih.
"Udah, yuk pulang aja," ucap Han.
Felix dan Jean mengangguk. Dan mereka menuju kerumah masing-masing.
Karena Rumah Jean dan Felix bersebelahan jadi mereka berjalan bersama.
"Lix," ucap Jean.
Felix diam tak menggubris dan tatapannya kosong.
"Felix?!" ucap Jean sambil memegang tangan Felix.
Felix langsung menepis tangan Jean. Dan langsung menatap Jean tajam.
"Jangan pegang Abi. Abi benci sama kamu," ucap Felix lalu langsung berlari meninggalkan Jean.
"Dia kenapa sih?!" gerutu Jean sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
__________________
Vote Comment Gaes
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
FanfictionKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...