Zwölf

1.6K 184 8
                                    

Malam ini adalah malam minggu. Chan dan teman-temannya berkumpul di rumah Felix. Seperti biasanya mereka akan menginap dirumah Felix.

"Permisi," ucap Chan sambil mengetuk pintu rumah Felix.

Tak lama kemudian Felix membukakan pintu dan langsung tersenyum pada mereka.

"Ada apa?!" ucap Felix.

"Kita nginep dirumah lu ya," ucap Han.

Lalu mereka langsung memasang puppy eyes.

"Yuk masuk," ucap Felix.

Akhirnya mereka semua masuk kedalam rumah Felix.

"Eh kalian, mau sekalian makan malam gak?!" ucap Bu Yoona.

"Ah, makasih Bun. Kita udah makan dirumah tadi," ucap Renjun lalu dibalas anggukan oleh Chan dan Han.

Mereka memang sudah dekat dengan keluarga Felix hampir dua tahun. Jadi mereka memanggil Bu Yoona dengan sebutan Bunda.

"Oh yaudah. Felix ayo makan dulu," ucap Bu Yoona.

Felix mengangguk dan berjalan menuju kemeja makan. Saat sampai dimeja makan kedua kakaknya dan ayahnya sudah berada disana.

"Siapa?!" ucap Pak Joshua.

"Temen-temen Felix Pah," ucap Bu Yoona.

"Gak diajak makan sekalian?!" ucap Pak Joshua.

"Mereka udah makan katanya. Yaudah ayo di makan," ucap Bu Yoona.

Lalu mereka semua memakan makanannya.

___________________

Setelah selesai makan Felix kembali menemui teman-temannya yang sudah duduk manis di ruang keluarga sambil memakan cemilan.

"Udah makannya?!" ucap Chan.

Lalu Han dan Renjun menoleh dengan wajah yang lucu karena mulutnya terisi banyak makanan.

"Kalian mau nginep kan?!" ucap Felix

Mereka bertiga mengangguk.

"Ayo ke kamar aja," ucap Felix.

"Yaampun Lixia aku masih SMA," ucap Han.

"Dih apaan sih?!!" ucap Renjun sambil memukul lengan Han pelan.

Lalu mereka masuk kedalam kamar Felix. Benar saja, Felix orangnya suram keadaan kamarnya juga suram. Kamarnya berwarna abu-abu polos. Dan dikamar tersebut tak ada barang-barang penting kecuali bajunya.

"Serem banget kamarmu Fel," ucap Han.

Felix menghela nafas.

"Eh, gue gak maksud ngehina kok, sorry sumpah deh. Ya ampun jangan marah ya Xie," ucap Han.

"Makin Alay lu Han, jijik gue." ucap Renjun.

"Udah-udah. Lix, kenapa gak pasang foto dikamar?!" ucap Chan.

"Gue ada trauma sama foto atau lukisan. Gue takut sama mata 'mereka' yang ada difoto. Dulu waktu kecil gue pernah diplototin sama 'mereka' yang ada difoto." ucap Felix.

"Ada ada aja lu ini Lix," ucap Han.

"Terserah sih kalau gak percaya," ucap Felix.

Moonlight || Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang