Bel sekolah sudah berbunyi. Semua siswa keluar dari kelasnya dan ingin cepat-cepat sampai rumahnya.
"Lixeu, balikbarengyuk," ucap Han.
"Hah?!" ucap Felix.
"Taudah, keselgue," ucap Han mengerucutkan bibirnya.
"Hm, padahal gue gak tahu lu ngomong apa, bisa dilambatin gak ngomongnya. Biar gue paham," ucap Felix.
"Capek gue tuh kalau ngomong lambat kaya gini tuh. Udah yuk balik," ucap Han.
"Hm, bentar kayaknya gue mau ketemuan sama temen gue dulu deh," ucap Felix.
"Temen lu yang mana?! Manusia apa bukan?!" ucap Han.
"Ya manusia lah, masa setan." ucap Felix.
"Tapi lu kan juga berteman sama setan," ucap Han.
"Dimas!!" panggil Felix.
Han menoleh dan anak itu juga menghentikan langkahnya dan menoleh ke kelas Felix.
"Hari ini jadikan?!" ucap Felix.
"Jadi dong, lu mau ajak teman ya," ucap Dimas.
"Han lu mau ikut?!" ucap Felix.
"Okey deh," ucap Han.
Akhirnya mereka semua pergi ketempat yang dituju oleh Dimas. Saat sampai disana ternyata bukan hanya Fina yang berada disana melainkan Ara juga.
"Lu kok disini?!" ucap Han.
"Ya, kenalin temen gue Fina," ucap Ara.
"Dan gue pacarnya," ucap Dimas sambil merangkul Fina
"Abi, lu juga ikut," ucap Ara.
Han berjalan mendekati Ara dan langsung membisiki sesuatu.
"Panggil dia Felix," bisik Han.
Ara mengangguk saja.
"Ehm Fin, kamu apa kabar?! Udah lama ya gak ketemu," ucap Felix.
"Ya, aku baik. Gimana udah baca buku tulisan aku?! Bagus nggak?!" ucap Fina.
"Bagus, kebetulan aku suka novel yang genrenya fantasi." ucap Felix.
"Btw, konsep novel itu kan juga dari kamu." ucap Fina.
"Hehe, nggak kok. Aku cuma menyalurkan ide ku aja. Selebihnya kamu yang ngembangin. Itu bagus, aku suka." ucap Felix.
"Makasih ya, udah bikin aku semangat nulis lagi." ucap Fina.
"Iya, aku minta maaf karna kamu sering tersakiti saat deket bareng aku. Aku ini emang pembawa sial kayanya," ucap Felix sambil menunduk.
"Kok suasananya jadi suram gini sih," bisik Dimas pada Han.
"Hm, kamu gak salah kok. Harusnya aku yang tahu diri, aku itu siapa?! Bener kata mereka, aku kaya debu saat disebelah kamu." ucap Fina.
"Ehm, guys mending kita pesen minum aja. Udah lah masa lalu biar saja berlalu. Gak usah diungkit lagi," ucap Han mencoba mencair kan suasana.
Fina dan Felix hanya tersenyum kecut. Dan yang lainnya hanya menggaruk kepala mereka yang tak gatal.
__________________
"Kak Alfi, main yuk," ucap Felix.
"Main apa?!" ucap Mark yang masih terfokus pada hpnya.
"Terserah sih. Bosen di rumah," ucap Felix.
"Main kerumah Christ aja yuk," ucap Mark.
"Christ siapa?!" ucap Felix polos.
"Bang Chan." ucap Mark.
Felix mengangguk mengerti dan setelah itu mereka langsung bersiap-siap untuk menuju kerumah Chan.
__________________
Udah, segitu dulu. Lanjut minggu depan ya.
Danke 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
FanfictionKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...