Setelah nonton Chan yang lagi nge-band mereka tak langsung pulang. Melainkan pergi ke kedai Es krim untuk menyenangkan hati Abi. Ya, kini Felix sedang mode little.
"Abi, kok datang sih?!" ucap Jean.
Felix mengerutkan keningnya.
"Emang Abi dari mana Kak?!" jawab Felix bingung.
Jean yang bingung menjelaskan akhirnya hanya garuk-garuk kepalanya yang tak gatal.
"Kak Han, Abi boleh minta nggak?!" ucap Felix.
"Minta apa Abi sayang?!" ucap Han sambil menyubit pelan pipi cubby Felix.
"Janji ya, Kak Han jangan marah sama Abi," ucap Felix sambil nunduk.
"Bilang aja Abi. Kak Han gak akan marah. Janji deh!!" ucap Han.
"Abi mau es krim coklat sama strawberry. Kak Han beliin ya buat Abi. Nanti Kak Felix yang ganti uang Kak Han. Please ya, tapi kalau Kak Han gak mau Abi gak maksa kok," ucap Abi nunduk.
"Kalaupun Kak Han gak mau kan masih ada Kak Chan. Ayo Abi mau minta apa, pesen aja. Masalah bayaran gak usah dipikirin. Kak Chan yang bayarin." ucap Chan.
Felix yang menunduk langsung menatap Chan dengan mata yang berbinar.
"Terimakasih Kak Chan." ucap Felix sambil memeluk Chan.
"Bang, kan gue belum bilang gak mau. Kok lu main serobot aja sih, gak seru ih," ucap Han sambil mengerucutkan bibirnya.
"Udah gak usah cemberut gitu. Sebagai tanda terimakasih gue traktir kalian semua. Udah pesen aja nanti gue yang bayar." ucap Chan.
"Sipz. Emang deh Bang Chan yang paling peka. Makin sayang gue," ucap Han.
"Sayang kalau ada maunya doang. Basi dih," cibir Renjun yang masih fokus dengan game online nya.
"Diam lu Riana!!" ucap Han.
"Sejak kapan nama gue jadi Riana?!" ucap Renjun.
"Suka suka mulut gue dong," ucap Han.
"Ya gak bisa gitu dong. Nama gue yang udah bagus gini diganti seenak jidat lu. Gak terima gue," ucap Renjun.
"Hei kalian. Berhenti berantem atau traktirnya gue cancel." ucap Chan yang muak dengan pertengkaran mereka.
"Gak mau tahu pokoknya lu harus minta maaf ke gue," ucap Han.
"Gak bisa gitu dong Hannah." ucap Renjun.
"Woy itu kakak gue. Renjun, Han please deh jangan berantem disini. Malu-maluin tahu nggak," ucap Chan.
"Iya nih, Riana ngalah ngapa?!" ucap Jean.
"Lu juga ikut-ikutan. Diam aja Samantha." ucap Renjun membentak.
"Felix balik napa. Bantuin gue!!" gumam Chan.
"Diam nggak?! Abi ngambek nih," ancam Felix.
"Okey-okey," ucap Han dan Renjun.
Chan dan Jean menghela nafas lega. Tak lama es krim yang mereka pesan datang.
"Makan tuh es krim. Gak usah berantem, bikin pusing aja." ucap Chan dengan wajah ngerinya.
"Sorry Bang," ucap Han dan Renjun.
Ya begitulah mereka. Takut jika ekspresi Chan menjadi ngeri seperti ini.
"Kenapa minta maaf ke gue?! Kalian berdua yang harusnya saling memaafkan," ucap Chan.
"Oh iya, Ri gue minta maaf ya," ucap Han.
"Panggil yang bener dulu nanti gue maafin." ucap Renjun.
"Emangdasarkayacewekribetbanget." gerutu Han.
"Apa?!" ucap Renjun.
"Maafin gue Jun," ucap Han.
"Okey, gue juga ya." ucap Renjun.
Han hanya tersenyum lesu sambil menghela nafas.
"Kak Han kenapa?!" ucap Felix.
"Capek Bi," ucap Han.
"Makan gih, habis itu kalian pulang ya," ucap Chan.
"Kak Chan nggak pulang?!" ucap Felix.
"Nggak Bi. Kak Chan harus keperpustakaan kota dulu. Kak Chan sekarang kerja disana." ucap Chan sambil mengusap kepala Felix.
"What?! Emang nggak capek Bang?! Kenapa sih kok kerja gitu?!" ucap Han.
"Gak papa Han. Gue cuma mau ngumpulin uang buat masuk kuliah nanti. Gue gak mau ngerepotin orang tua mulu. Tahun depan si Lucas juga mau masuk SMP jadi banyak pengeluaran." ucap Chan.
"Lu hebat Bang. Di umur lu yang segini lu udah mikir sejauh itu. Kalau boleh, gue juga kepingin gitu. Bisa bantu orang tua dan gak terus-terusan minta uang sama orang tua," ucap Jean.
"Iya betul tuh. Gue juga gitu, alhamdulillah sih, gue sering menang turnamen game online jadi hadiahnya bisa bantu buat uang jajan sekaligus uang sekolah." ucap Renjun.
"Huh, apa disini gue yang paling keliatan anak manja ya," ucap Han.
"Gue gak bilang ya," ucap Renjun.
"Gue juga gak bilang ya," ucap Jean.
"Tenang aja kali Han. Setidaknya walaupun lu manja tapi lu gak terlalu ngerepotin orang tua lu. Buktinya setiap tahun lu pasti menangin OSN IPS. Biayanya kan lumayan," ucap Chan sambil senyum pada Han.
Saat mereka sedang asik membicarakan hal tersebut tiba-tiba terdengar suara isakan dari Felix.
"Hisk, kalian semua hebat... Gak kaya Abi.. Abi suka ngerepotin orangnya... Bener kata mama dulu, Abi gak pantes ada didunia ini.." ucap Felix sambil mengusap air matanya.
Yang lain hanya menatap Felix dengan nanar. Tak tega jika sudah mendegar Felix berbicara seperti itu.
______________________
Agak panjang part nya
Buat bayar part sebelumnya yang pendek.Vote and comment kuy,
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
Fiksi PenggemarKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...