Felix berjalan dikoridor menuju kekelasnya. Susana masih sepi, karena ia berangkat terlalu pagi. Dan sampai dikelasnya belum ada satupun orang.
Felix duduk dibangkunya dan menejamkan matanya. Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya.
Felix menatap kearah gadis itu dengan tatapan datarnya.
"Siapa ya?!" Ucap Felix.
"Ikut aku," ucapnya membawa Felix pergi.
Ia membawa Felix menuju ke taman sekolah dan langsung duduk dibangku taman tersebut.
"Kau anak baru?! Kau belum berkenalan denganku. Namaku Merianne panggil aja Anne." Ucapnya.
"Felix," ucap Felix singkat.
"Ohh, sekarang kita berteman ya," ucapnya.
Felix hanya mengangguk dengan tatapan yang masih datar.
Tiba-tiba ada yang menggoyangkan tubuhnya. Ia membuka matanya. Dan ternyata yang tadi hanya mimpi.
"Pagi-pagi udah tidur, semalam kemana lu?!" Omel Han.
"Ahh, gue capek. Semalam begadang bareng Kak Alfi." Ucap Felix yang masih meletakkan kepalanya di meja.
"Begadang ngapain coba?!" Ucap Han.
"Main papa ouija," ucap Felix.
"Yang bener?! Serem amat lu mainnya," ucap Han.
"Ya gak lah, btw lu kenal Anne?!" ucap Felix.
"Siapa?!" Ucap Han.
"Dia datang ke mimpi gue, kayaknya dia anak sini deh." Ucap Felix.
"Ehm, kayaknya gue kenal. Dia juga selalu datang ke mimpi gue kalau gue ketiduran di sekolah." Ucap Han.
"Apa mungkin dia hantu disini ya?!" Ucap Felix.
"Gak usah dipikirin. Selama gue tidur di sekolah pas jam pelajaran. Di mimpi gue selalu ada dia. Tapi kayaknya dia nyata deh Lix. Lu ada kemampuan lihat yang gituan?" Ucap Han.
"Udahlah gak usah dibahas lagi." Ucap Felix.
Han mengangguk. Tak lama guru masuk untuk memulai pelajaran pertama di Kelas mereka.
___________________
Jam istirahat telah tiba. Dengan segera Han mengajak Felix menuju kekantin.
"Buruan Lix," ucap Han.
"Ada apa sih?!" Ucap Felix.
"Gue laper," ucap Han sambil menarik tangan Felix.
Mereka berdua menuju kekantin. Saat sampai disana Han melihat Chan dan Renjun yang sudah duduk manis dibangku kantin.
"Bang Chan," panggil Han menghampiri kebangku Chan dan Renjun.
Bang Chan menoleh dan tersenyum pada Han dan Felix.
Lalu melambaikan tangan pada mereka berdua.Seperti biasa Renjun masih fokus pada hpnya. Apalagi yang dilakukannya selain main game.
"Njun, ngegame mulu." Ucap Han sambil menyenggol tangan Renjun.
"Please jangan ganggu dulu. Ini dalam keadaan genting. Perjuangan antara hidup dan mati." Ucap Renjun.
"Lebay lu," ucap Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight || Lee Felix
FanfictionKisah anak brokenhome yang selalu disiksa oleh ibu kandungannya. 12 tahun dia merasakan itu. Hingga akhirnya dia menemukan satu keluarga yang benar-benar menyayanginya. Mereka rela merawatnya bahkan memberikan marganya kepada anak itu. Sifat anehnya...