Siebzehn

1.4K 160 6
                                    

Pagi yang cerah secerah hati Han pagi ini. Dengan gembira dia memasuki gerbang sekolahnya. Dan tiba-tiba ada yang memanggil namanya.

"Apa?!" ucap Han menghentikan langkahnya.

"Gue mau cerita soal Felix," ucap Jean.

"Felix?! Kenapa dia?!" ucap Han.

"Dia aneh. Kemarin kan kita pulang bareng, gue ceritain tuh kalau gue tinggal disebelah rumahnya. Tiba-tiba dia diem dan nepis tangan gue dan bilang 'Jangan pegang, Abi benci sama kamu,' itu maksudnya apa ya?!" ucap Jean.

"Hm, sebenernya Felix itu punya Little space, jadi jangan heran kalau tiba-tiba sikap nya kaya anak kecil. Dan asal lu tahu juga, sebenarnya rumah yang lu tinggalin dulunya rumah Felix," ucap Han.

"Gimana sih?! Gue masih gak paham," ucap Jean.

"Kalau lu masih gak paham pulang sekolah kumpul dirumah Felix ya," ucap Han.

Jean mengangguk lalu mereka berjalan ke kelasnya. Ya dikelas sudah ada Felix yang duduk manis di bangkunya.

"Itu Felix kan?!" ucap Jean.

Han mengangguk. Dan Jean menghampiri Felix.

"Lix,," ucap Jean lirih sambil megusap tangan Felix.

Felix menoleh dan menatap Jean dengan lekat.

"Kenapa?!" ucap Felix datar.

"Nanti siang sibuk gak?! Gue main dirumah lu ya, gue ajak Jean juga," ucap Han mencairkan suasana.

"Oh okey," ucap Felix.

"Lix, gak papa kan?!" Ucap Jean.

"Gak papa." ucap Felix.

"Masih marah ya sama gue," ucap Jean.

"Marah kenapa?!" ucap Felix.

"Ehm, gak papa," ucap Jean lalu berjalan ketempat duduknya.

"Han, nanti siang ajak Bang Chan sama Renjun nggak?!" tanya Felix.

"Ehm, gak tahu sih. Lihat nanti aja," ucap Han.

Felix mengangguk lemah.

________________

Bel istirahat berbunyi keseluruh penjuru sekolah. Han yang semula lemas langsung bersemangat karena ingin menuju ke kantin.

"Jean, mau ikut?!" ucap Felix.

Jean yang semula tidur langsung mengeliat dan menatap Felix sejenak.

"Ayo," ucap Jean langsung bangkit dari tempat duduknya.

Mereka bertiga langsung menuju ke kantin. Seperti biasanya kantin sudah ramai dengan manusia yang kelaparan. Namun tak biasa, Chan dan Renjun belum sampai di kantin. Padahal biasanya mereka yang sudah stay cool dibangku kantin.

"Bang Chan sama Renjun kemana ya, tumben belum kelihatan." ucap Han.

Jean dan Felix hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu.

"Nah itu dia," ucap Han bersemangat saat melihat Chan dan Renjun berjalan kearahnya.

"Tumben datangnya ke kantin telat," ucap Han.

"Iya, di skap dulu sama guru fisika." ucap Chan.

"Kok bisa?!" ucap Jean dengan tatapan polos.

"Bukan di skap sih, tapi dikasih tugas. Yang udah selesai boleh keluar duluan. Maklum anak kelas 12, rada sibuk mendekati ujian," ucap Renjun.

Moonlight || Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang