Deven

3.6K 193 0
                                    

Gogo terkekeh "Cie-cie ehemmm, yang habis ngobrol sama Deven"

Aku terkejut setengah mati, Deven? Apa yang dimaksudnya itu 'Dia'?

"Yang tadi itu Deven?" Tanyaku

"Aneh, lo yang habis ngobrol sama dia kenapa pake nanya lagi?"

Aku semakin shock, jadi... dia Deven.
Aku menggigit bibir bawahku "Aduhh, parah banget sii" Bathinku

"Hei! yaelah ni anak malah bengong. Yaudah deh gue pergi dulu byee"

Gogo langsung meninggalkanku begitu saja, padahal aku masih ingin bertanya padanya.

*

Setelah sampai dirumah aku langsung merebahkan tubuhku dikasur, rasanya lelah setelah seharian di sekolah.

Aku menutup mataku kembali mengingat dia, maksudku Deven. Lalu aku kembali mengingat kata-kataku yang menjelek-jelekannya.

"Katanya dia itu nakal, pelit ngomong, pecicilan, tukang ngutang, ga sopan, makannya berantakkan, ga ganteng-ganteng amat, nyebelin, egois, kurang ajar......"

"Siapa yang bilang emang?" Tanyanya dengan raut wajah yang sedikit kesal

"Ucha..." Jawabku jujur

"Terus kamu percaya?" Tanyanya

"Hmm, Percaya"

"Aduhh.. gimana niii, gimana kalau dia marah?"

Aku langsung kembali berfikir.

"Ada salam dariku"

Bahkan aku sama sekali tidak menyadari saat dia bilang begitu, harusnya aku cepat peka saat itu sayangnya aku baru sadar saat Gogo datang memberitahuku.

Tiba-tiba ponselku berdering ternyata panggilan dari Joa, aku pun segera mengangkatnya.

"Iya Jo"

"Malam ini lo ikut ke acara ulang tahun sekolah kan?"

"I..iya, gue tanya dulu sama si bunda Jo" Kataku pelan

"Minta izinnya kenapa ga dari kemarin-kemarin?"

"Lo tau kan si bunda kayak gimana keluar siang-siang aja udah ga dibolehin, apalagi malem. Makanya gue mau coba bilangnya ngedadak kali aja dibolehin"

"Duh neth dari dulu si bunda ga berubah-berubah ya, masih over protektif banget sama lo"

"Iya nih Jo padahal gue kan udah gede"

"Yaudah sekarang cepet bicarain ke si bunda, good luck ya"

"Yaudah nanti gue kabarin lo lagi, byee"

Setelah mematikan telpon dari Joa aku langsung turun kebawah Dan mencari keberadaannya.

"Eh kak, liat si bunda ga?" Tanyaku pada kakakku, Sam.

"Ada di dapur" Jawabnya singkat

Aku langsung pergi ke dapur dan menghampirinya, dengan takut-takut aku pun mulai bicara

"Bun..."

"Apa"

"Bunda... malam ini ada acara di sekolah, acara ulang tahun sekolah anneth bo....." Belum selesai aku bicara si bunda langsung memotong

"Kamu ga boleh ikut"

"Ih bunda sekali aja anneth boleh ikut ya? masa dari dulu kalau ada acara anneth selalu ga ikut"

"Kalau kamu kenapa-kenapa gimana? lagian nanti disana banyak orang, gak aman terus banyak temen cowok kamu, gimana kalau mereka jailin kamu?"

"Ihhh ya nggak lah bunda, anneth kan udah gede udah bisa jaga diri lagian temen temen cowok anneth pada baik kok, masa udah SMA masih jailin temen temennya? lagian mereka udah pada dewasa. Disetiap acara anneth ga pernah datang, kalau mereka foto-foto pasti ga ada annethnya. Ayo dong bunda boleh yaa... anneth kan udah gede"

Delliecia-kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang